SEMARANG, JawaTengah.Online – Sebanyak 2,7 juta petani di Jawa Tengah sudah memiliki Kartu Tani. Dengan kartu tersebut, diharapkan para petani bisa memperoleh berbagai manfaat.
Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, jumlah petani di Jateng per 31 Desember 2019 tercatat 2,8 juta jiwa, dengan luas lahan sekitar 1,5 juta hektare.
“Sebanyak 2,7 juta petani sudah mendapatkan Kartu Tani,” kata Gubernur, saat memimpin Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (31/1).
Program Kartu Tani dicanangkan Gubernur Jawa Tengah sejak tahun 2018. Diharapkan, dalam waktu dekat ini, seluruh petani di Jateng sudah memiliki kartu tersebut.
Kartu ini menjadi program andalan Jawa Tengah. Selain terkait penyaluran pupuk bersubsidi, kartu ini juga terkait program pengelolaan data sektor pertanian yang lebih kompleks. Dengan kartu itu pula, bisa dilihat siapa menanam apa, kapan, di mana, berapa luasnya, dan sebagainya.
Kartu Tani Jateng Terbaik Nasional
Tahun lalu, Program Kartu Tani di Jawa Tengah dinobatkan sebagai yang terbaik di tingkat nasional. Meski demikian, Ganjar Pranowo tetap menyebutkan programnya masih perlu perbaikan.
“Upaya penyusunan big data sektor pertanian melalui program Kartu Tani ini akan terus dievaluasi. Sejumlah perbaikan dan peningkatan kualitas kartu pun akan terus kami lakukan,” tuturnya.
Ganjar Pranowo menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah bekerja sama dengan salah satu bank nasional untuk melakukan pendataan. Pendataan dilakukan dengan memanfaatkan citra satelit menggunakan Geographic Information System (GIS).
“Dengan data itu, kita bisa mengendalikan petani agar tak menanam komoditas sama. Kita juga bisa mengendalikan harga, bahkan sampai kebijakan apakah harus ekspor atau impor. Meski tak mudah dan butuh waktu, semuanya harus dimulai sejak sekarang,” tegas Gubernur.
Rakor Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) juga dihadiri perwakilan petani. Budi Sarwanto, petani asal Temanggung, yang hadir dalam acara tersebut memberi kesaksian soal manfaat kartu khusus petani.
Dia menjelaskan, keberadaan kartu ini sangat membantu para petani, khususnya dalam pemenuhan pupuk bersubsidi. Sebelum ada kartu, para petani kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga murah.
“Sekarang, begitu rampung menanam, seminggu berselang kami sudah bisa ambil pupuk. Barangnya tersedia, bahkan dengan hargan yang lebih murah,” ujar Budi. (JT Online)