
SEMARANG, Jawa Tengah Online ; Pimpinan Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah, AM Jumai, SE, MM, mengapresiasi langkah Polda Jateng menindak para pelaku perjudian yang diindikasikan telah berlangsung cukup lama.
Ia berharap, langkah aparat Kepolisian Jawa Tengah menindak pelaku kasus pelanggaran pidana ‘303’ itu, tidak berhenti pada pelaku-pelaku kecil (kelas teri) di lapangan, namun juga menyentuh big bos dari sendikat perjudian di Jawa Tengah.
“Dari hasil pengungkapan kasus perjudian yang direlease Polda Jateng kemarin, itu baru pelaku kecil di lapangan, seperti pengecer atau pengepul, namun bandar besarnya belum tersentuh. Pada hal nama bandar besar di beberapa titik di Jawa Tengah tersebut, sudah tidak lagi menjadi rahasia umum.” tandas Jumai.
Namun bebernya lebih lanjut, meski belum bisa mencokok bandar besar-nya, Jumai menyampaikan ucapan terima kasih dan memberi penghargaan terhadap kinerja Polri tersebut.
Sebagaimana dilansir dari Chanel Youtube Inspirasi Jawa Tengah- Bambang Sodono, Ketua Gerakan Anti Maksiat Indonesia (Gami) itu ‘blak-blakan’ mengungkapkan ‘perjuangan’nya dia dan timnya untuk membongkar kasus perjudian di Jawa Tengah yang selalu mentok karena tidak adanya respon dari pihak-pihak yang kompeten menangani.
“Makanya kami cukup lega, kalau akhirnya kasus perjudian ini bisa diungkap setelah muncul di Youtube Inspirasi Jawa Tengah ” terang Jumai.
Dikatakan, perjuangan memerangi kemungkaran bersama-sama ini, sudah dilakukan cukup lama, namun selalu mentok, karena tiadanya respon pihak-pihak yang kompeten menangani kasusnya.
Diungkapkan mantan Ketua PW. Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah itu, memerangi tindak kemungkaran termasuk judi togel di Jawa Tengah itu, merupakan bagian dari tugas diri dan organiasasi tempatnya berjuang.
” Baik sebagai pribadi, umat Islam maupun kader Muhammadiyah, memerangi kemungkaran itu, bagian perjuangan menegakkan Amar Maruf Nahi Mungkar” jelasnya.
Dalam penanganan perjudian (judi togel-red) di Jawa Tengah, tambahnya dirinya memang ditugasi pimpinan Muhammadiyah Jawa Tengah. Dengan satu pesan, agar dalam penanganan atau mengungkap persoalan perjudian tersebut dilakukan tidak dengan provokatif seperti demo, melainkan melalui cara yang santun dan elegan.
“Karena ada ‘wasiat’ pimpinan ini, maka cara yang kami tempuh adalah dengan melaporkan , fakta-fakta tentang perjudian apa yang kami temukan di lapangan tersebut kepada pihak-pihak yang berkompeten: seperti Kapolda, Gubernur, Pangdam, Walikota, Kapolrestabes/Kapolres dan Kapolsek “, terang Jumai.
Diberi Mobil Mewah
Ditambahkan Jumai, selama proses penelusuran ‘jejak’ perjudian di Jawa Tengah, dirinya sempat mendapat tekanan dan ancaman dari pihak-pihak yang merasa terganggu karena ‘kegiatan’ ilegalnya terusik.
“Saya sempat mendapat tekanan dan ancaman oleh seseorang yang mengaku pimpinan Ormas. Salah satunya adalah diminta menarik surat
laporan saya yang saya kirim ke Kapolda dan tembusannya ke Gubernur, Walikota, Kapolrestabes, Dandim dan Kapolsek dan sebagainya” jelasnya.
Menurut Jumai, setelah tidak mempan dengan acaman, dirinya sempat didekati dengan cara mau dibantu diberi sponsor untuk kegiatan organisasinya, juga mau diberi mobil. Tapi semuanya ditolak, dan dia tetap melanjutkan perjuanganya.
Diakhir statemennya Jumai mengatakan, untuk memerangi kemungkaran yang dilakukan secara ‘bersamaan’ seperti perjudian tersebut, memang tidak bisa hanya dibebankan kepada kepolisian tetapi perlu dukungan semua pihak, pemerintah daerah, tokoh ormas, dan masyarakat itu sendiri.
“Penanganan kasus perjudian yang dilakukan Polda kemarin, ini merupakan langkah awal, masih perlu langkah selanjutnya, diantaranya adalah memburu para pelaku utama atau bandar besar judi tersebut. Dan ini Pekerjaan Rumah Polri yang perlu kita kawal bersama” tandas Juma’i (red-01)