Muhammad Saleh, ST (Ketua FPG DPRD Jateng)
JawaTengah.Online — Ketua Fraksi Golkar di DPRD Jateng Muhammad Saleh ST meminta anggota Fraksi Golkar bisa menunjukkan kinerja yang maksimal baik dalam mengemban tugas kedewanan maupun dalam menyerap aspirasi masyarakat. Karena kinerja fraksi jadi ‘senjata’ jualan prestasi partai.
Mengusung spirit perubahan, politikus kelahiran Sumenep-Madura 6 September 1976 ke Gedung Berlian, diharapkan bisa menjadi tambahan ‘amunisi’ dan daya juang ‘Partai Beringgin’ di perhelatan politik praktis di ke-dewanan Jawa Tengah.
Saleh tidak menampik bila semangat itu juga didasari dari kritikan terhadap Fraksinya di DPRD Jateng yang selama lima tahun lalu tidak terlihat ‘greget’nya, khususnya dalam melakukan advokasi politik memperjuangkan kepentingan rakyat. Untuk itu menjadi tanggungjawabnya bersama dengan anggota dewan yang baru untuk melakukan perubahan agar membuat Fraksinya lebih bertaji.
“Partai telah menyiapkan beberapa program untuk fraksi agar bisa lebih berdaya kerja. Salah satunya nanti adalah melakukan kajian-kajian berbasis komisi. Dengan langkah ini, diharapkan semua anggota dewan Fraksi Golkar akan memiliki pemahaman yang matang akan tupoksinya, khsusnya terhadap persoalan-persoalan yang jadi perhatian publik “ terang Saleh.
Mohammad Saleh, memiliki panggilan gaul Bang-Sol. Lahir di Sumenep 6 September 1976. Beristrikan Ratih Pratiwi, SPd, MSi dan telah dikaruniai tiga orang putra masing; Faradista Sekar Nagari, Dimaciella Vista Nada Sekar Langit dan Kiranayrisya Sekar Larasati.
Menyelesaikan SD-SMA di Kalianget Sumenep, Madura, sedang S-1 Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Undip, dan sekarang tengah menempuh Pendidikan S-2 Magister Energi Fak. Pasca Sarjana Undip. Di Partai Golkar tempat dia bergabung, menjadi Bendahara DPD I Golkar Jateng 2015-2020, sebelumnya pernah menjadi Ketua AMPI Jateng (2005-2010), Wakil Sekretaris Golkar Jateng (2010-2015).
Memiliki hobi membaca buku, mengagumi tokoh BJ Habibi mantan presiden RI-2, dan punya Filosofi/motto hidup: “Berbuatlah dari hal yg kecil, Inshaallah yang besar akan tercapai. Kini bersama Keluarga tercinta tinggal di Senandu Timur Bunderan, Sukorejo Kendal.
Pilihannya untuk terjun ke politik dan memilih Partai Golkar karena factor lingkungan keluarga. Kebetulan dia menikahi putri dari seorang tokoh Parpol di Kendal. Melalui politik menurutnya ia bisa berbuat lebih banyak pada masyarakat, yang pada skala kecil dengan kemampuan pribadi sering dilakukan. Kalau hal itu diaplikasi melalui DPRD Jateng tentu akan lebih bergema.
Pengalaman yang paling berkesan, selama menjalani proses Pileg di Dapil XIII Jateng diantaranya saat berkumpul bersama dengan ibu- guru PAUD/TK selama masa kampanye. “Mereka punya curhat yang sangat menginspirasi. Mereka bercerita tentang suka duka berjuang untuk memintarkan calon anak-anak bangsa, tanpa mengeluh tentang nasib mereka yang hingga saat ini kesejahteraannya masih jauh dari memadai”.ujarnya.
Sebagai mitra eksekutif dalam proses legislatif dan penganggaran, bersama Fraksinya Golkar, Saleh siap memberi kontribusi maksimal. Khususnya dalam menjalankan tupoksi dewan yang diantaranya, selain tugas legislasi dan anggaran adalah tugas controling atau pengawasan. Ia melihat beberapa persoalan yang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemprov Jateng, era kepemimpinan Ganjar Pranowo ke-dua di bidang perekonomian misalnya : perlu menangkap peluang perpindahan pabrik/industri dari Jabodetabek ke wilayah Jateng, sehingga bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak ke depannya.
Di bidang infrastruktur, perlu kiranya Pemrov Jateng membangun atau memperbaiki akses jalan ke kawasan industri baru dan kawasan pengembangan wisata baru. Misalnya dengan mendorong percepatan pembangunan akses jalan tol Bawen-Jogja, dan jalan tol selatan selatan.
Saleh sangat mengapresiasi konduksifitas keamanan di Jateng yang selama ini menjadi salah satu faktor penentu ketertarikan investor masuk di Jawa Tengah. Saleh termasuk pihak yang optimis terhadap ‘promosi’ tekad Pemprov Jateng yang dipimpin Ganjar Pranowo untuk meraih pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Saleh melihat dengan semakin membaiknya infrastruktur di Jateng akan mudah menarik investor masuk. Seperti yang mulai menggeliat di wilayah Pantura Barat mulai dari Kendal, Batang, Pemalang hingga Brebes .” Dengan dibangunya PLTU di Batang kemudian rencana disusul di Pemalang, jelas akan mejadikan kawasan di sepanjang Batang-Brebes sebagai kawasan bisnis yang seksi “ ungkap Saleh.
Dengan daerah memiliki pusat energi listrik sendiri menurutnya, akan menjadikan daerah itu punya kemandirian dibidang energy dan akan punua keunggulan. Daerah itu mesti bakal dilirik para investor. “Listrik masih menjadi nyawa bagi industri. Belajar dari pengalaman saat terjadi pemadaman listrik kemarin. Telah membuat industry di Jabodetabek klimpungan.” Ungkapnya.
Istiqomah.
Untuk bisa merebut satu dari 120 kursi dewan di DPRD Jateng, tentu bukan semudah membalikan tangan. Tapi harus lewat perjuangan yang ‘berdarah-darah’. Menurutnya semangat, kerja keras, finansial, serta memiliki jaringan, belum tentu bisa sukses merebut hati dan memperoleh dukungan dari masyarakat, yang paling menentukan juga ada campur tangan yang diatas.
Secara bercanda, bapak tiga putra ini mengatakan; untuk bisa sukses di politik harus punya modal ‘Tiga Tangan’ : yaitu tanda tangan, buah tangan dan yang terakhir adalah suratan tangan (alias takdir). Menurutnya bagian yang terakhir itulah yang mungkin yang membedakan politikus itu sukses atau tidak.
Itu pula yang menyebababkan dia semakin istiqomah memaknai semua langkahnya di politik. Butuh waktu lima belas tahun dia berjuang untuk menjadi politikus di parlemen Provinsi Jateng. Dua kali maju sebagai Caleg tahun 2009 dan 2004 dari Dapil yang berbeda dia gagal, dan baru untuk pencalegan kali yang ketiga lewat Dapil Jateng XIII ia bisa menembus ‘kesombongan’ gedung wakil rakyat Jawa Tengah tersebut
Dua kali gagal di Pileg, papar suami Ratih Pratiwi, SPd, MSi memang sempat membuat down. Bahkan sempat berpikiran pindah partai karena ajakan teman. Namun beruntung, Saleh mendapat nasehat dari seniornya di Partai Golkar untuk tetap bertahan dan istiqomah berjuang di ‘Partai Kuning. Nah buah istiqomah itu belakang terbukti, Saleh pun terpilih menjadi anggota dewan provinsi pada Pileg yang ketiga yang diikuti.
“Jadi kuncinya selain kerja keras, rajin turun ke masyarakat dan terus berdoa kepada yang Maha Penuntun garis tangan”, pungkas Saleh mengakhiri perbincangan sekitar perjalanan politiknya menuju Gedung Berlian. (bangsar/01)