Bambang Sadono

JawaTengah.Online — Untuk mendukung gagasan dan semangat Gubernur Ganjar Pranowo agar Jawa Tengah bisa menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi nasional, wartawan dan penulis senior Bambang Sadono menyiapkan buku. Baik pemerintah maupun dunia usaha bersemangat kerjasama agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun.

“Target tumbuh 7 persen bukan saja berat, tetapi juga hampir mustahil, dengan berbagai pertimbangan. Tetapi juga bukan hal yang tidak mungkin akan menjadi anugerah, atau bahkan keajaiban,” kata politisi mantan anggota Dewan perwakilan Daerah (DPD) RI 2014-2019 ini.

Lepas dari berbagai tantangan dan kesulitan yang akan dihadapi, menurut Bambang, program ini bisa menjadi motivasi menyeluruh, baik bagi jajaran pemerintah provinsi maupun kebupaten/kota se Jawa Tengah maupun bagi seluruh masyarakat pada umumnya, khususnya dunia usaha.

“Saya mencoba mengikuti pembahasan para pakar, menemui para pengusaha, mewawancarai kalangan pemrintah mengenai gagasan menumbuhkan ekonomi Jawa Tengah 7 persen ini, “ kata wakil ketua DPRD Jawa Tengah 2009-2014.

Peran Kabupaten/Kota

Untuk menyiapkan bukunya ini, Bambang Sadono sudah mewawancarai Guabernur Jateng Ganjar Pranowo, Sekda Dr. Sri Puryono, Ketua Bappeda Prasetyo Anggoro, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Arif Sambodo, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah Ratna Kawuri. Juga telah mewawancarai Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah dan DIY, Aman Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Sukowardoyo, dan Komisaris Bank Jateng Kodradi. Drai akademisi yang sudah diwawancarai adalah Prof. Dr. Andreas Lako.

Di kalangan dunia usaha, yang sudah diwawacarai antara lain Ketua Kadin Tengah, Kukrit Suryowicaksono, pengusaha agroindustri Budi Dharmawan, pengusaha karoseri New Armada David Herman Jaya, dari pabrik rokok Jarum Kudus Thomas Budi Santoso, pengusaha security printing Pura Group Jacobus Busono, Pemilik jasa angkutan truk Siba Surya Daniel Setiawan, Pemilik Kopi Luwak, Agus Susanto, Pimilik usaha Jenang Mubarok Kudus Hilmy Muhamad, dan Ketua Koperasi terbesar Kospin Jasa Pekalongan, Andy Arslan Djunaid. Juga pendiri Jababeka Group yang sedang mengembangkan Kawasan Industri Kendal, SD Darmono, pemilik industri tekstil Apac Inti, Benny Soetrisno, pemilik Jamu Sidomuncul Irwan Hidayat, Komisaris Utama Garudafood Soedamek AWS, dan pengusaha jamu Charles Saerang.

Menurut Bambang Sadono, kunci penting dalam menumbuhkan ekonomi ini, justru terletak pada peran para bupati dan walikota, karena smeua kegiatan ekonomi, berbasis di sana.

“Saya akan meneruskan untuk mewawancari para bupati dan walikota, untuk melihat kesiapannya dan masalah yang dihadapi,” kata mantan anggota DPR RI 1997-2009 ini.

Manfaat Buku Ini

Buku “Menumbuhkan Ekonomi Jawa Tengah 7 Persen” ini diharapkan bisa menjadi referensi, bagai siapa saja yang ingin ikut berperan dalam proyek strategis dna bersejarah ini. Termasuk bahan bagi masyarakat pada umumnya untuk mengikuti program program pemerintah, baik nasional, provinsi, maupun kabupaten kota. Karena proyek mahakarya ini, tidak bisa diselesaikan di tingkat daerah, perab pemerintah pusat sangat menentukan. Baik dalam regulasi, fasilitasi, maupun penyiapan anggarannya.

“Peran Jawa, termasuk Jawa Tengah, dalam pertumbuhan ekonomi nasional sangat signifikan. Karenanya pemerintah pusat pasti tidak akan tinggal diam,” kata mantan Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka (1989-1997) ini.

Buku ini diharapkan akan menjadi bacaan publik secara luas, karena itu juga akan disalurkan ke perpustakaan umum, sekolah, maupun kampus-kampus perguruan tinggi.

“Buku ini dibiayai secara gotong royong, dari penjualan buku maupun para sponsor, dan pendukung yang lain,” kata mantan pemimpin redaksi Suara Karya (1999-2004) ini.

Buku ini diperkirakan akan terbit Bulan Desember 2019.