H Abdul Hamid SPd

Jawa Tengah. Online ; BERPOLITIK itu ibadah, ber PKB itu berkah. Itulah motto hidup yang sangat indah dari H Abdul Hamid SPd I, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Kota Batang yang pada periode 2019-2024 ini kembali menjadi anggota DPRD Prov. Jateng.

Motto yang penuh makna dan jarang dimiliki oleh anggota dewan lainnya itu, ternyata benar-benar diterapkan oleh tokoh yang biasa dipanggil dengan sebutan Gus Amex ini. Terbukti, dari visi misinya, dia secara tegas menyatakan, politik adalah bagian dari jalan menuju kemaslahatan umat yang Rahmatan lil Alamin.

Itu sebabnya berpolitik merupakan kewajiban yang harus dilakukan dan dilaksanakan. Bagi PKB merupakan misi perjuangan besar untuk meneruskan garis-garis besar Rahmatan lil Alamin tersebut.

Untuk itu selama menjadi anggota dewan, dia sangat getol untuk memperjuangkan pendidikan Madrasah dan non formal dilingkungan TPQ. Di samping juga berjuang untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi dan pangan.

Hal itu menurutnya, di Jawa Tengah sangat perlu dilakukan. Karena indek penurunan angka kemiskinan sangat dipengaruhi oleh kesejahteraan ekonomi dan pangan.
Kultur beda
Gus Amex, pada periode sebelumnya pernah duduk sebagai anggota Komisi E dan Komisi D di DPRD Prov Jateng. Dia yang kini duduk sebagai Bendahara DPD PKB Jateng ini, sebenarnya sudah cukup lama berada dilingkungan kedewanan DPRD Prov Jateng. Karena sebelum terjun sebagai anggota dewan, terlebih dahulu menjadi tenaga ahli di instansi bergengsi tersebut.

Pengalamannya di bidang keormasan, tidak pula diragukan. Dia pernah menjadi Ketua PMII Salatiga, Wakil Ketua PW GP Ansor Jateng, Sekretaris KNPI Jateng, dan Ketua Gemasaba Jateng. Ibaratnya, sebelum terjun ke dunia politik secara langsung, dia telah banyak melihat dan sekaligus belajar dengan para seniornya. Karenya, begitu lolos dalam pencalegan, dia tidak canggung lagi.

Meski demikian, alumnus IAIN Salatiga ini mengaku sempat sedikit grogi saat memasuki musim kampanye. Pasalnya, adanya kultur dan kepribadian yang berbeda-beda dari para konstituen bercampur aduk dan mau tidak mau, hal itu harus dia pahami.

“Bagi saya ini merupakan tantangan untuk bisa menyelam dan bergaul, guna memperoleh simpatisan dari warga masyarakat yang ada di Dapil 13, khususnya,” kata suami dari Ny Mustaghfiroh SPd I yang telah dikaruniai dua orang putra ini.

Ditolak dari kultur yang berbeda dengan keseharian yang dia lakukan katanya, hal itu merupakan hal biasa yang terjadi dalam proses politik di tahun 2019. Apalagi pesta demokrasi yang baru lalu itu, tidak saja memilih calon anggota Legislatif saja. Tetapi juga memilih presiden dan wakil presiden serta anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

“Jadi waktu itu, saya harus benar-benar sabar, tlaten, dan penuh kehati-hatian dalam upaya meyakinkan para pemilih. Tingkah laku saya, benar-benar saya pertaruhkan, karena hal ini akan menentukan perolehan suara,” tuturnya.

Sementara ketika disinggung tentang apa yang sebaiknya dilakukan oleh anggota dewan yang baru ini, agar kinerjanya jauh lebih baik dibanding periode lalu dikatakan, kedisiplinan dalam menjalankan sistem dan fungsi legislator, harus benar-benar diawasi dan dievaluasi. Sehingga bisa menciptakan kebijakan yang tepat dan hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, khususnya yang ada di wilayah Jawa Tengah. (ton/01)