SEMARANG, JawaTengah.Online – Bondan Bomo Aji termasuk legislator milenial. Umurnya baru 30 tahun. Pada Pemilu Legislatif 2019, dia meraih 90 ribu suara dan terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Tengah.
Ini jelas pencapaian yang tidak sederhana, karena ada legitimasi dan kepercayaan tinggi dari masyarakat. Hal itu juga dipandang sebagai faktor utama kesuksesannya dalam meniti kariernya.
Ya, itulah modal kader muda Partai Golkar asal Wonogiri menjadi wakil rakyat di Gedung Berlian. Mas Bondan, begitu sapaan akrabnya, bukan hanya salah seorang legislator muda, melainkan juga pengumpul suara terbanyak DPRD Jawa Tengah di internal Partai Golkar.
Bondan Bomo Aji mengatakan, bermodal suara besar, dia makin pede (percaya diri) menjalani profesi barunya sebagai legislator.
“Tujuan saya berpolitik hanya semata-mata untuk pengabdian. Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Itu pula yang menjadi visi dan misi saya terjun ke politik praktis,” kata lelaki yang sebelumnya sukses menjadi pengusaha di bidang pariwisata.
Untuk menguji tekadnya, suami Devi Yeriana ini tak pernah membuat janji atau komitmen politik yang muluk-muluk selama masa kampanye dulu. Dia mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng VI (Karanganyar, Wonogiri dan Sragen).
“Saya tak pernah menjanjikan apapun kepada masyarakat. Mereka memercayakan kepada saya, dan saya akan menjaga dan menjalankan amanah itu. Insha Allah ke depan daerah, konstituen saya lebih baik daripada hari kemarin,” paparnya.
Ayah satu putra ini mendapat pengalaman yang menginspirasi selama mengikuti proses Pileg 2019. Terutama saat melihat motivasi dukungan masyarakat begitu besar terhadapnya. Hal itu telah menyadarkan dirinya, bahwa politik adalah seni sebuah pengabdian tanpa batas.
Pengalaman lain yang berkesan adalah saat berbaur dengan masyarakat, diminta main reog. ” Saya diminta mengangkat Dadak Merak yang sangat berat, ee…ee.. ee.. ternyata masih kuat,” ungkapnya.
Pengagum tokoh Sun Tzu ini menambahkan, daerah-daerah perbatasan mengalami kekurangan fasilitas cukup banyak. Sehingga ke depan harus bisa dimaksimalkan, terutama akses jalan.
Mengenai kunci suksesnya meraih dukungan masyarakat, pria kelahiran Wonogiri 9 September 1988 ini menegaskan, semua itu karena komunikasi. Komunikasi yang baik bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat.