Tidak Sekadar Pengganti

IFG Life dibentuk tidak sekadar untuk menampung menyelesaikan persoalan Jiwasraya. Tetapi juga harus tumbuh sebagai lembaga asuransi negara, lembaga asasi pemerintah, yang harus sehat. “Saya diminta membantu membangun bisnis dengan digitalisasi. Sebagian besar effortnya bukan hanya mengurus pengalihan polis tapi juga untuk mendukung bisnis yang baru. Kami membangun infrastruktur sistem dan IT-nya itu benar-benar end to end,” katanya.

IFG Life sebagai perusahaan baru dibangun dari nol. Namun menggunakan teknologi modern. Teknologi terbaru kita sudah bangun dari 2022. Untuk beberapa produk baru iFG Life benar-benar full structure processing, prosesnya dari pembelian pembayaran semuanya digital, real time. Kemudian dikirim ke email nasabah.

Memang sebagian besar produk asuransi jiwa yang retail itu sekarang dijualnya lewat agen. Kemudian yang kedua lewat bank insurance. “Jarang sekali ada orang beli asuransi jiwa kecelakaan atau kesehatan langsung sendiri lewat aplikasi atau web,” tambahnya. Karena memang tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap proteksinya masih rendah. Diperlukan edukasi. Tapi kalau kita melihat di pasar-pasar yang lebih mature, lebih maju, kesadaran proteksinya itu sudah ada. Masyarakat aktif mencari gitu.

Asuransi Kesehatan

Menurut Jack, ke depan, perusahaan asuransi akan menyediakan produk-produk simpel yang bisa dibeli self service melalui aplikasi ataupun web yang itu sudah dilakukan IFG Life. Asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa bisa dibeli langsung. Bahkan asuransi jiwa sampai uang pertanggungan Rp. 5 miliar itu bisa dibeli online tapi kalau di atas Rp. 5 miliar harus lewat tenaga pemasaran.

Perkembangan teknologi artificial intelligence bisa memfasilitasi kebingungan masyarakat. Bisa bertanya melalui chat. Kami punya sistem yang bisa menjelaskan produk asuransi dan menjelaskan secara lebih mudah. Rencana strategis ke depan berkembangnya tidak organik tetapi mengembangkan bisnis baru. Corporate action yang akan dilakukan berfokus di asuransi kesehatan. Karena masyarakat Indonesia pada saat ini yang paling mengerti mengenai proteksi ya proteksinya proteksi kesehatan. Apalagi ada program BPJS.

IFG Life sebagai perusahaan baru dibangun dari nol. Namun menggunakan teknologi modern. Teknologi terbaru kita sudah bangun dari 2022. Untuk beberapa produk baru iFG Life benar-benar full structure processing, prosesnya dari pembelian pembayaran semuanya digital, real time. Kemudian dikirim ke email nasabah.

Bisnis asuransi adalah bisnis kepercayaan. Jadi sebenarnya level trust terhadap branding juga perlu dibangun. “Diharapkan 5 – 7 tahun IFG menjadi perusahaan asuransi yang terbaik,” katanya.

Dekat Dunia Kerja

Menurut Jack di tahun 1995, masuk UI tergolong sulit. Di Jurusan Komputer dari 5000 pendaftar yang keterima 50. Mahasiswanya rata-rata serius, pembelajar semua, ada belasan yang menjadi dosen. Sisanya berkiprah di industri, di pemerintahan, dan BUMN, juga swasta. “Banyak tokoh-tokoh alumni yang menjadi tokoh yang cukup terpandang di pemerintahan maupun di industri,” katanya.

Kualitas alumni terbentuk dari saringan pertama saat penerimaan. Kemudian kurikulumnya bagus, dosen banyak lulusan Amerika dan Eropa. Kuliahnya tidak gampang dan harus siap strugling. Itu menjadi bekal yang bermanfaat saat bersaing mencari pekerjaan dan berkarier.

Jack menyarankan pentingnya kerjasama antara industri, dunia usaha, user, dengan pihak universitas atau fakultas supaya menyesuaikan kurikulum. “Apalagi dunia kerja, seperti IT begitu cepat perubahannya,” tambahnya.

Penulis : Wahyu Atmaji, Editor : Bangsar