JawaTengah.Online — Tiga kabupaten di kawasan Muria , Jawa Tengah menduduki rangking tertinggi kedua, ketiga dan keempat dalam jumlah pasien yang terpapar Covid-19. Ketiga kabupaten ini berurut dari yang tinggi, Jepara (427 kasus) , Demak (323 kasus) dan Kudus (137 kasus) menurut data provinsi Jawa Tengah per hari ini 9 Juli 2020. Nomer satu adalah kota Semarang 770 kasus.

Mengapa 3 kabupaten ini tinggi terpapar Covid-19? Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam laporannya ke Presiden Jokowi mengatakan karena ada tes Covid-19 yang masif sehingga banyak yang terdeteksi. Ini ada benarnya, namun faktornya tidak tunggal.

Ari Udijono, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNDIP (mengutip dari Kompas.id) menduga karena 3 kabupaten ini wilayah pendukung ekonomi jasa dan perdagangan kota Semarang. Ketika Kota Semarang menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, maka sebagian mereka yang memiliki usaha , pulang kampung , di antaranya ke 3 kabupaten ini.

Selain itu Kabupaten Demak adalah berbatasan dengan Kota Semarang. Beberapa kasus seperti kluster pasar Kobong, memiliki pertautan yang intens dengan Demak sebagai daerah penghasil pertanian.

Jika dugaan epidemiolog UNDIP ini benar, maka daerah penyangga Kota Semarang yang lain, seperti Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal juga tinggi. Kabupaten Semarang mencatat 133 pasien positif, Kota Salatiga 88 pasien positif dan Kabupaten Kendal 95 pasien (data per 9 Juli 2020). Meskipun sebagian besar dari pasien itu sudah dinyatakan sembuh.

Hal ini perlu menjadi perhatian para Kepala Daerah di sekitar kota Semarang yang menjadi epicentrum Covid-19 di Jawa Tengah. Pemberlakukan PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kota Semarang saja tidak efektif, karena justru menyebar ke kota sekitar.

Hal ini menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, yang menginginkan pemberlakukan PKM di Semarang dan kabupaten sekitarnya secara serentak.

“Kalau PKM di Kota Semarang diundur-undur (diperpanjang), tetapi yang masuk itu dari daerah satelit sekitarnya, komuter terjadi. Satu orang bawa penyakit, satu ketularan dari sini bawa ke sana. Maka saya minta dilakukan PKM bersama-sama, kepada bupati kota di Semarang Raya,” tutur Ganjar Pranowo.