JawaTengah.Online — Lulus pendidikan di perguruan tinggi, tidak hanya akan mengubah nasib seseorang, atau suatu keluarga, tetapi juga bisa mengubah nasib suatu bangsa. Perguruan tinggi yang ideal bukan saja menjadi mesin atau pabrik memproduksi lulusan dengan berbagai gelar akademisnya, tetapi juga harus bertanggungjawab terhadap peran dan kemanfaatan alumnus dalam memfasilitasi diri mereka sendiri, maupun dalam membantu memecahkan persoalan lingkungan, dan bangsanya.

Pemeringkatan perguruan tinggi, seperti yang pernah dimulai oleh Shanghai Jiatong University Ranking sejak tahun 2005 , yang memfokuskan kinerja akademis, tidak menyentuh langsung darmanya sebagai agen untuk melakukan perbaikan atau perubahan di tengah masyarakat, tempat perguruan tinggi itu berada. Hal yang hampir sama juga dilakukan oleh lembaga pemeringkatan perguruan tinggi di tingkat dunia, seperti QS maupun THE. Keduanya mengukur performance perguruan tinggi dari infrastruktur, SDM, dan proses interaksi antara pengajar dan mahasiswa, bukan dari kebutuhan masyarakat akan perguruan tinggi, dan keterserapan lulusannya dalam langan kerja yang tersedia.

Bagaimana mengukur perguran tinggi yang ideal. Kecuali input, output, dan proses, tentangan masa depan bisa dijadikan tolok ukur. Semua mengacu pada kebutuhan masyarakat, khususnya lapangan pekerjaan. Stabilitas proses belajar mengajar, bisa ditandai dengan seberapa lama perguruan tinggi itu hadir, kemudian jumlah mahasiswa yang bisa ditampung menunjukkan antara kemampuan lembaga Pendidikan tinggi tersebut, dan minat masyarakat untuk belajar di situ.

Proses belajar mengajar, bisa diukur dari rasio pengajar dengan kualifikasinya, tenaga kependidikan, dan fasilitas mulai ruang belajar, perpustakaan, laborataorium, dan berbagai sarana yang lain. Antisipasi masa depan, bisa dikaitkan dengan pemanfaatan dan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang bisa digunakan. Sedang output diukur dari serapan lulusan, dan kualitasnya yang tercermin posisi posisi yang bia diduduki para alumni.

 

Embed from Getty Images

Ranking Indonesia

Di Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi sebelum dilebur dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat pemeringkatan (perangkingan) menggunakan klaster. Klasterisasi ini digunakan untuk memetakan perguruan tinggi yang berada di lingkungan Kemenristekdikti. Tidak ada perbedaan antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS).

Pemeringkatan Perguruan Tinggi 2019 berfokus pada indikator atau penilaian yang berbasis Output – Outcome Base, yaitu dengan melihat Kinerja Masukan dengan bobot 40 % yang meliputi kinerja Input (15%) dan Proses (25%), serta Kinerja Luaran dengan bobot 60% yang meliputi Kinerja Output (25%), dan Outcome (35%). Penambahan indikator baru tersebut sebagai upaya agar perguruan tinggi dapat secara aktif merespon perkembangan zaman, terutama revolusi industri keempat dan kebutuhan tenaga kerja.

Pada tahun 2019, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam dua (2) kategori yaitu kategori Perguruan Tinggi Non-Vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi, dan kategori Perguruan Tinggi Vokasi, yang terdiri dari Politeknik dan Akademi.

Perguruan Tinggi Non-Vokasi dengan jumlah sebanyak 2.141 perguruan tinggi dibawah Kemenristekdikti diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi Klaster 1 berjumlah 13 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 70 perguruan tinggi; Klaster 3 berjumlah 338 perguruan tinggi, Klaster 4 berjumlah 955 perguruan tinggi, dan Klaster 5 berjumlah 765 perguruan tinggi. Berikut adalah seratus perguruan tinggi non-vokasi dengan ranking tertinggi di Indonesia pada 2019:

1.Institut Teknologi Bandung (skor 3.671 – klaster 1)

2.Universitas Gadjah Mada (skor 3.594 – klaster 1)

3.Institut Pertanian Bogor (skor 3.577 – klaster 1)

4.Institut Teknologi Sepuluh Nopember (skor 3.462 – klaster 1)

5.Universitas Indonesia (skor 3.401 – klaster 1)

6.Universitas Diponegoro (skor 3.207 – klaster 1)

7.Universitas Airlangga (skor 3.056 – klaster 1)

8.Universitas Hasanuddin (skor 3.036 – klaster 1)

9.Universitas Brawijaya (skor 2.948 – klaster 1)

10.Universitas Padjadjaran (skor 2.906 – klaster 1)

11.Universitas Andalas (skor 2.795 – klaster 1)

12.Universitas Sebelas Maret (skor 2.711 – klaster 1)

13.Universitas Sumatera Utara (skor 2.695 – klaster 1)

14.Universitas Telkom (klaster 2)

15.Universitas Pendidikan Indonesia (klaster 2)

16.Universitas Negeri Yogyakarta (klaster 2)

17.Universitas Islam Indonesia (klaster 2)

18.Universitas Negeri Semarang (klaster 2)

19.Universitas Negeri Malang (klaster 2)

20.Universitas Bina Nusantara (klaster 2)

21.Universitas Jember (klaster 2)

22.Universitas Negeri Surabaya (klaster 2)

23.Universitas Syiah Kuala (klaster 2)

24.Universitas Riau (klaster 2)

25.Universitas Negeri Padang (klaster 2)

26.Universitas Katolik Parahyangan (klaster 2)

27.Universitas Sam Ratulangi (klaster 2)

28.Universitas Udayana (klaster 2)

29.Universitas Negeri Makassar (klaster 2)

30.Universitas Atma Jaya Yogyakarta (klaster 2)

31.Universitas Surabaya (klaster 2)

32.Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (klaster 2)

33.Universitas Jenderal Soedirman (klaster 2)

34.Universitas Tarumanagara (klaster 2)

35.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (klaster 2)

36.Universitas Sriwijaya (klaster 2)

37.Universitas Ahmad Dahlan (klaster 2)

38.Universitas Muhammadiyah Malang (klaster 2)

39.Universitas Sanata Dharma (klaster 2)

40.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (klaster 2)

41.Universitas Pendidikan Ganesha (klaster 2)

42.Universitas Trisakti (klaster 2)

43.Universitas Kristen Petra (klaster 2)

44.Universitas Islam Bandung (klaster 2)

45.Universitas Pancasila (klaster 2)

46.Universitas Lampung (klaster 2)

47.Universitas Mataram (klaster 2)

48.Universitas Katolik Soegijapranata (klaster 2)

49.Universitas Mercu Buana (klaster 2)

50.Universitas Negeri Medan (klaster 2)

51.Universitas Dian Nuswantoro (klaster 2)

52.Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (klaster 2)

53.Universitas Ma Chung (klaster 2)

54.Universitas Kristen Satya Wacana (klaster 2)

55.Universitas Gunadarma (klaster 2)

56.Institut Teknologi Nasional Malang (klaster 2)

57.Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (klaster 2)

58.Institut Seni Indonesia Yogyakarta (klaster 2)

59.Universitas Negeri Jakarta (klaster 2)

60.Universitas Djuanda (klaster 2)

61.Universitas Islam Sultan Agung (klaster 2)

62.Universitas Tanjungpura (klaster 2)

63.Universitas Muhammadiyah Surakarta (klaster 2)

64.Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (klaster 2)

65.Universitas Pasundan (klaster 2)

66.Universitas Jambi (klaster 2)

67.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya (klaster 2)

68.Universitas Trunojoyo (klaster 2)

69.Universitas Al-Azhar Indonesia (klaster 2)

70.Institut Teknologi Nasional Bandung (klaster 2)

71.Universitas Kristen Duta Wacana (klaster 2)

72.Universitas Ciputra Surabaya (klaster 2)

73.Universitas Multimedia Nusantara (klaster 2)

74.Universitas Swiss German (klaster 2)

75.Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (klaster 2)

76.Universitas Widya Gama (klaster 2)

77.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (klaster 2)

78.Universitas Presiden (klaster 2)

79.Universitas Komputer Indonesia (klaster 2)

80.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara (klaster 2)

81.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (klaster 2)

82.Universitas Lambung Mangkurat (klaster 2)

83.Universitas Narotama (klaster 2)

84.Institut Seni Indonesia Denpasar (klaster 3)

85.Universitas Islam Malang (klaster 3)

86.Universitas Kristen Indonesia (klaster 3)

87.Universitas PGRI Adi Buana (klaster 3)

88.Universitas Mulawarman (klaster 3)

89.Universitas Budi Luhur (klaster 3)

90.Universitas Halu Oleo (klaster 3)

91.Universitas Merdeka Madiun (klaster 3)

92.Universitas Pakuan (klaster 3)

93.Universitas Dr. Soetomo (klaster 3)

94.Universitas PGRI Semarang (klaster 3)

95.Universitas Widyatama (klaster 3)

96.Universitas Muhammadiyah Magelang (klaster 3)

97.Universitas Stikubank (klaster 3)

98.Universitas Nasional (klaster 3)

99.Universitas Ibn Chaldun (klaster 3)

100.Universitas Negeri Gorontalo (klaster 3)

Terbaik Jawa Tengah

Dari perangkingan tersebut Jawa Tengah menempatkan empat perguruan tinggi negeri dan delapan perguruan tinggi swasta. Empat perguruan tinggi negeri tersebut masing-masing, Universitas Diponegoro (6), dan Universitas Sebelas Maret (12), di Klaster !. Sedangkan Universitas Negeri Semarang (18), dan Univresitas Jenderal Soedirman (33) di Klaster 2.

Untuk perguruan tinggu swasta yang masuk Klaster 2, Universitas Katolik Soegijapranata (48), Universitas Dian Nuswantoro (51), Universitas Kristen Satya Wacana 54), Universitas Islam Sultan Agung (61), Universitas Muhammadiyah Surakarta 63). Sedangkan yang masuk Klaster 3, Universitas PGRI Semarang (94), Universitas Muhammadiyah Magelang (96), dan Universitas Stikubank Semarang (97).

Tabloid Jawa Tengah, telah menampilkan perguruan tinggi terbaik di Jawa Tengah ranking pertama, yakni Universitas Diponegoro, pada edisi November 2019. Edisi Desember dan seterusnya akan menampilkan, perguruan tinggi terbaik di Jawa Tengah lainnya.

Bambang Sadono