JawaTengah.Online — Tabloid Jawa Tengah mendukung peringatan HUT Partai Golkar ke-55, dengan mengadakan Seminar Menumbuhkan Ekonomi Jawa Tengah 7%. Seminar ini digelar untuk menggali peran kabupaten/kota membantu Provinsi Jawa Tengah mencapai pertumbuhan tersebut. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menjadi keynote speaker dalam seminar ini.

Seminar yang akan digelar di Ruang Raffles Hotel Semesta Semarang pada Senin (11/11), pukul 12.00 WIB. Wakil Sekretaris Panitia HUT Partai Golkar ke-55 Izwan Ghozali menyatakan, seminar ini juga untuk mendorong agar masyarakat tahu kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Meski tidak dapat dipungkiri, pemerintah dengan segala daya upayanya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.

“Kepala daerah yang kami hadirkan sebagai pembicara antara lain, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Bupati Banjarnegara Budi Sarwono dan Bupati Batang Wihaji. Selain tiga kepala daerah, kami juga menghadirkan Ketua DPRD Kota Pekalongan Balqis Diab,” tuturnya.

Kegiatan ini didukung oleh Tabloid Jawa Tengah dan Suara Pemred. Pendiri Tabloid Jawa Tengah Bambang Sadono menyatakan, pemilihan tema ini sebagai wujud warga Jawa Tengah mendukung tugas yang diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Pemerintah Provinsi setempat.

Garap Komunikasi

Bambang Sadono melihat, ada hal yang belum tergarap yaitu komunikasi dengan kabupaten/kota mengenai target capaian pertumbuhan ekonomi 7 persen dari pemerintah pusat. Target ini menurutnya, harus didukung oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota dan harus bergerak ikut mencapainya.

“Ketika saya berkeliling, menggali, satu kesimpulan saya, kabupaten/kota harus bergerak. Tetapi celakanya mereka tidak mempunyai indikator pergerakan ekonomi di daerahnya masing-masing,” katanya.

Indikator yang resmi selama ini digunakan satu-satunya adalah dari Badan Pusat Statistik (BPS). Sayangnya data dari BPS tidak cukup cepat bagi kepala daerah untuk mengambil keputusan, menentukan ke mana skala prioritas yang akan difokuskan untuk meningkatkan pertumbuhan.

“Data dari BPS untuk pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota selalu terlambat. Ini harus dicari solusinya, jika tidak begitu maka bagaimana mengejar pertumbuhan 7 persen,” tuturnya.

Pembicara yang dihadirkan dalam kegiatan seminar ini, masing-masing akan berbicara persepsi mereka, mengenai pertumbuhan ekonomi yang merupakan tolak ukur perekonomian di suatu daerah. Mudah-mudahan, ada inovasi yang bagus dan bisa dicontoh oleh yang lain. 

Salahudin Surya Amin