SEMARANG – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Semarang, Jawa Tengah menyebut sumber mata air di Semarang berkurang 30 persen. Ini akibat musim kemarau dari aawal tahun sampai pada Agustus 2023 ini.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Irianto, mengungkapkan ada tiga wilayah pasokan air yang pihaknya kelola menjadi air bersih sebelum disalurkan ke warga. Ketiga sumber mata air itu berada di Kecamatan Tugu, Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Gunungpati. 

“Debit sumber mata air kami berkurang, variasi antara 15 sampai 30 perseni,” kata Yudi, Rabu (9/8/2023). 

Namun Yudi memastikan hal itu tidak mempengaruhi pelayanan air bersih PDAM. Sebab, masih memiliki sumber air permukaan sungai untuk menopang ketersediaan air bersih bagi warga di 16 kecamatan dan 177 kelurahan. 

“Belum terpengaruh pada debit air bersih yang disalurkan kepada warga. Pasokannya masih lancar-lancar aja kok,” katanya. 

Kelancaran pasokan air itu, lanjut Yudi, karena pengelolaan air bersih juga dilakukan di SPAM Semarang Barat yang mana masih bisa menyuplai pasokan air bersih bagi warga wilayah Semarang Barat dan sekitarnya. Serta air permukaan sungai di Sampangan Gajahmungkur dan SPAM Pudakpayung sebanyak 10 ribu liter per detik. 

“Karena air permukaan sungai Banjir Kanal Barat relatif stabil. Ada Banjir Kanal dan Kedung Ombo. Kalaupun ada penurunan debit sungai, itu lebih pada diatur sistemnya tinggi airnya. Lalu kita juga punya instalasi pengelolaan air bersih di SPAM dan Sampangan,” akunya. 

Saat ini ada total 185 ribu pelanggan sambungan baru PDAM Semarang. Dan PDAM Semarang menargetkan 9.000 pelanggan untuk sambungan baru.