SEMARANG – Pohon mangga Talijiwo yang berusia 100 tahun di area Museum Lawang Sewu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), ditanam kembali. Penanaman dilakukan setelah pohon berusia ratusan tahun tersebut tumbang diterjang angin kencang akhir pada Sabtu (30/1/2022) lalu.
Humas KAI Wisata, M Ilud Siregar, mengatakan penanaman pohon dilakukan sebagai bagian dari memperingati hari gerakan satu juta pohon yang jatuh pada tanggal 10 Januari. Hal ini juga sejalan dengan Komitmen KAI & KAI Group mencanangkan program gerakan penanaman satu juta pohon di tahun 2023.
“Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menanam pohon demi kepentingan bersama. Melalui gerakan menanam pohon ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan pemanasan global sebagai bentuk rasa kepedulian kita terhadap lingkungan,” kata Ilud melalui keterangan tertulis, Rabu (11/1/2023) malam.
Ilud berharap, pohon mangga Talijiwo yang ditanam kembali dapat tumbuh dan bersemi kembali. Tujuanya, agar bisa memberikan keteduhan, keindahan, dan suasana asri di area lingkungan Museum Lawang Sewu.
Sebelumnya, pohon mangga berumur 100 tahun yang berada di area Historic Building Lawang Sewu, tumbang. Tumbangnya pohon yang dinamai Talijiwo tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi dan disertai angin kencang di wilayah Kota Semarang pada pekan akhir Desember 2022.
Tepatnya pada pukul 07.47 WIB di hari Sabtu (31/12/2022) pohon mangga Talijiwo yang berumur 100 tahun tersebut tumbang dan menutupi area halaman Museum Lawang Sewu. Sehingga kegiatan kunjungan di area halaman tidak bisa dimanfaatkan untuk sementara waktu.
Selanjutnya aktifitas kunjungan untuk sementara waktu ditutup sampai kegiatan perbaikan dan kebersihan selesai dilakukan sehingga kegiatan dapat dibuka kembali.
“Pohon yang tumbang tersebut menimpa 1 petugas kebersihan (K3) Museum Lawang Sewu dan 1 petugas dari pengelola UMKM saat bertugas,” jelasnya. (Wan)