JawaTengah.Online — Pesta demokrasi atau pemilihan umum akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang. Menjelang pesta demokrasi seringkali marak berita bohong dan kampanye hitam, yang sebenarnya merusak demokrasi.

Penyebaran berita bohong mengenai kandidat yang menjadi lawan politik sering dijadikan sarana untuk bisa meraih simpati pemilih. Kemajuan teknologi digital membuat manipulasi foto dan video bukan lagi menjadi perkara yang susah.

Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro melihat pentingnya penguatan literasi digital bagi para pemilih pemula. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan pemilu 2024 adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan fokus kemampuan masyarakat untuk memilih dan memilah informasi yang bebas dari hoaks, ujaran kebencian dan kampanye hitam. Penekanan penting yang juga menjadi fokus dalam kegiatan tersebut adalah meningkatkan kesadaran pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

Tim pengabdian kepada masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Undip, mengadakan workshop yang mentargetkan pemilih pemula khususnya yang duduk di bangku SMU dengan bertujuan menguatkan harmoni sosial dan kesadaran politik pada pemilih pemula melalui pelatihan literasi digital pada pemilih pemula. Target terhadap pemilih pemula tersebut berdasarkan data penelitian sebelumnya yang menunjukkan sekitar 60% dari calon pemilih di pemilu 2024 merupakan generasi muda.

Salah satu SMU yang menjadi sasaran sosialisasi literasi digital adalah SMUN 1 Semarang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMU 1 Semarang diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 10 Oktober 2023 yang diikuti oleh ratusan pemilih pemula yang merupakan siswa-siswi SMU 1 Semarang.

Tim pengabdian disambut oleh Kepala Sekolah SMUN 1 Semarang, Dr. Kusno, S.Pd., M.Si dan acara workshop dibuka oleh Priti Uning Wiyarti, M.Pd.,Kons. selaku penanggung jawab kegiatan kesiswaan di SMUN 1 Semarang.

Pihak SMUN 1 Semarang menyambut gembira kolaborasi yang dilakukan antara tim pengabdian Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Undip dengan SMUN 1 Semarang untuk memberikan pendidikan mengenai literasi digital dan politik identitas pada siswa-siswi SMUN 1 Semarang. Pemahaman mengenai memilih dan memilah pesan media serta kesadaran mengenai terpaan pesan politik identitas diharapkan bisa membuat para peserta menjadi lebih bijak dalam menggunakan hak pilih mereka.

Kegiatan workshop diawali dengan pre test dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman awal dari peserta terkait dengan harmoni sosial, literasi digital, dan politik identitas. Pada akhir kegiatan, peningkatan pengetahuan peserta terkait dengan tema pelatihan juga akan dites dalam bentuk survei post test.

Penanggung jawab dari pengukuran pengetahuan peserta adalah Wildan Namora Ichsan Setiawan. Sedangkan para pemateri yang juga merupakan anggota dari tim pengabdian adalah Hapsari Dwiningtyas Sulistyani, Lintang Ratri Rahmiadji, Turnomo Rahardjo, dan Triyono Lukmantoro.

Tim pengabdian berupaya untuk memberikan pengetahuan mengenai literasi media dan politik identitas melalui berbagai berbagai materi yaitu: Harmoni Sosial dan Pemilu,  Hatespeech, Cyberbullying dan Black Campaign di Pemilu, Memetakan Misinformasi-Disinformasi Hoaks, dan Prebunking Hoaks.

Saat sesi tanya jawab bisa terlihat bahwa para peserta mulai memahami dan menyadari pentingnya untuk seleksi informasi yang mereka dapatkan terutama pesan yang bermuatan politik identitas. Hasil dari post test juga menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai isu terkait pemilu, politik identitas, digital literasi, dan harmoni sosial.

Tim pengabdian kepada masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Undip, berencana untuk melakukan kegiatan workshop serupa pada berbagai SMU lainnya sehingga semakin banyak pemilih pemula yang memiliki dasar pengetahuan literasi digital sebelum menggunakan hak pilih mereka pada tahun 2024.