
JawaTengah.Online — Tugas Jawa Tengah bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sampai dengan 7 persen dari Presiden Joko Widodo, bisa akan dicapai karena provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo memiliki potensi dan sumber daya manusia yang mumpuni.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, seluruh kabupaten/kota bisa mendorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena daerahmenjadi penentu dan mempunyai kepentingan dengan terdongkraknya pertumbuhan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi terjadi jika ada investasi, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahreraan rakyat,” kata Ganjar usai menjadi Keynote Speaker Seminar Menumbuhkan Ekonomi Jawa Tengah 7 Persen, yang diselenggaran Tabloid Jawa Tengah bekerjasama dengan Panitia HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Semesta Semarang, Senin (11/11).
Pendiri Tabloid Jawa Tengah Bambang Sadono menyatakan, seminar ini sebagai ikhtiar bersama warga Jawa Tengah untuk mencapai pertumbuhan 7 persen. Target ini menurutnya, harus didukung oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota dan harus bergerak ikut mencapainya.
Mempermudah Perizinan
Agar investasi mau menanamkan modal di kabupaten/kota di Jawa Tengah, kata Ganjar Pranowo, di antaranya adalah mempermudah perijinan. Meskipun dipermudah ijinnya, ada hal-hal yang perlu tetap diperhatikan, yaitu lingkungan, tata ruang dan kearifan lokal.
“Mempermudah dengan melakukan reformasi perijinan di mana jangan ada pungli, berbelit-belit maka semua ingin datang ke Jawa Tengah,” tambah Ganjar yang menyebut provinsi yang dipimpinnya bersaing dengan Vietnam soal investasi.
Tantangan bersama di Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya, yang paling dibutuhkan oleh investor yaitu penyediaan lahan. Kedua, adalah perijinan di mana agar tidak berbelit-belit dan tidak ada pungutan liar (pungli).
Mengenai gagasan penghapusan analisa mengenai dampak lingkungan (amdal), ia menyebut hal itu tidak bisa dilakukan karena amdal merupakan kontrol sistem. Ia melihat, lebih baik menata dalam satu aturan agar lebih efisien sehingga benar-benar satu pintu.
“Bagaimana kalau hanya Amdal saja, jadi IMB dan yang lain-lainnya masuk di dalamnya,” tambahnya.
Bupati Batang Wihaji menyatakan, kunci dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu investasi. Ketika ada investasi maka ada pekerjaan, muncul gaji kepada pekerja, dengan gaji masyarakat mempunyai daya beli dan uang berputar di masyarakat, itu pasti ada pertumbuhan.
Agara investasi tidak hanya sekedar lewat saja di daerahnya, setiap perijinan investasi di Kabupaten Batang diminta untuk melibatkan masyarakat. Kontraktor yang membangun dan tenaganya misalnya, harus dari Batang. Dengan begitu sambungnya, uang tidak lari keluar daerah karena perusahaan kontraktor akan membayar pajak di Kabupaten yang dipimpinnya.
“Kami tidak akan mempersulit, silahkan investor datang langsung ke Batang, jangan memakai calo karena biaya akan semakin tinggi. Investasi yang masuk ke Batang tahun lalu Rp 65 triliun sedangkan tahun ini kami menargetkan Rp 100 triliun,” tutur Wihaji yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut.
Sedangkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerahnya cukup sederhana, yaitu dengan membangun infrastruktur terutama jalan menjadi lebih bagus. Kabupaten Banjarnegara saat dia menjadi Bupati peringkat 23 se-Jawa Tengah pertumbuhan ekonominya tetapi sekarang menjadi peringkat ke-15.
Ketua Harian DPD I Partai Golkar Jawa Tengah Iqbal Wibisono menyatakan, mendukung apa saja yang dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo untuk mencapai pertumbuhan 7 persen. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota.
“Kuncinya memberikan kemudahan,” tambahnya.
Salahudin Surya Amin