SEMARANG, jawatengah.online : Persoalan warisan sering menimbulkan perpecahan di keluarga ahli waris. Bahkan ada yang sampai berbuntut ke persoalan hukum karena saling menggugat diantara paraahli waris tersebut.
Itu pula yang dikhawatirkan terjadi pada keluarga ahli waris almarhum penyanyi legendaris Campursari Didi Kempot antara isteri pertama Saputri dan isteri ke dua Yan Vellia.
Namun berkat pendekatan kekeluargaan dan pendampingan yang intensif dari para penasehat hukum dua isteri almarhum Didi Kempot, kekhawatiran terjadi ‘kegaduhan’ soal warisan penyanyi yang dijuluki ‘presiden patah hati’ tidak terbukti.
“Sudah ada kesepakatan antara mbak Saputri dan Yan Vellia, untuk mengurus bersama warisan mas Didi Kempot yang berupa royalti, hak cipta, dan yang lain ng “.terang Yusroni, SH penasehat hukum Yan Vellia salah satu isteri mendiang Didi Kempot.
Soal kesepakatan mengelola bareng warisan mediang maestro penyanyi Campursari itu, dipastikan setelah ada pertemuan keluarga di Solo antara Saputri dan Yan Vellia baru-baru ini..
Kabar baik ‘kekompakan’ dua isteri Didi Kempot tersebut diungkapkan Yusroni kepada Bambang Sadono di Chanel Inspirasi Jawa Tengah baru-baru ini.
Dikatakan Yusroni, pertemuan dua keluarga penyanyi yang telah lama menjadi sahabatnya itu, memang merupakan inisiasi dirinya dengan Faisol, SH lawyer Saputri.
Pertemuan itu tujuannya, selain untuk menyatukan keluarga, juga untuk membahas soal pengelolaan warisan almarhum Didi Kempot yang sangat besar, seperti hak cipta dan royalti.
“Alhamdulilah keinginan besar itu bisa terlaksana. Mbak Saputri yang sangat agamis itu sangat tahu mana yang menjadi hak dan tidak. Demikian juga mbak Yan Vellia, menjaga nama besar almarhum adalah hal yang utama ” terang Yusroni.
Hal lain yang menjadi kesepakatan berdua isteri mendiang Didi Kempot, yang menyangkut hak cipta. Penggunaan cover atau lagu-lagu karya Dedi Kempot, harus minta izin atau mendapat persetujuan dari kedua isteri Didi Kempot.
Mengingat begitu banyaknya, lagu ciptaan Didi Kempot, Yusroni memandang perlu untuk melegesinya secara hukum dengan cara mengurus hak patennya.
“Almarhum itu kan punya tiga anak, sehingga ke depannya tentu perlu jaminan hidup lebih lanjut. Dari warisannya yang ditinggalkan almarhum itu, bisa digunakan untuk masa depan anak-anak almarhum. ” tutur Yusron.
Pengacara kelahiran Boyolali ini menjadi mengaku menjadi sohib Didi Kempot, jauh sebelum penyanyi ‘sahabat ambyar’ itu di berada di puncak karir. Selain dengan Dedi Kempot, Yusroni juga dekat dengan Mamik kakak kandung Didi Kempot.
Konser di GBK
Selain membahas soal urusan keluarga, hal lain yang dibahas dalam pertemuan di Solo itu juga terkait rencana konser Didi Kenpot di Gelora Bungkarno bulan November mendatang.
Konser di GBK itu menurut Yusroni, mimpi besar almarhum yang ingin meng go internasionalkan lagu-lagu Jawa atau Campursari ke dunia. “Karena itu amanah almarhum, maka keluarga dan fans Didi Kempot akan memperjuangkan agar “Konser ‘Ambyar Tak Jogeti – Tribute to Didi Kempot‘ bisa terlaksana.
Untuk persiapan konser di GBK Jakarta ” papar Yusroni produser dan para artis yang akan terlibat telah melakukan pertemuan di Solo.
Baik Saputri dan Yan Vellia bersam anak-anaknya akan hadir di konser tersebut. Bahkan Yan Velia dan kedua putranya, akan tampil untuk nyanyi di konser tersebut. (Bambang Sartono/01)