JawaTengah.online –Bupati Batang Wihaji mengungkapkan, kunci untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi adalah naiknya daya beli dan investasi. Kalau kedua unsur itu terpenuhi, menaikkan angka pertumbuhan ekonomi, bukanlah hal yang suli. Hal tersebut dikemukakan saat menjadi narasumber dalam seminar sehari “Menumbuhkan Eoknomi Jawa Tengah7 Persen’ yang diselenggarakan Tabloid Jawa Tengah bekerjasama dengan pnitia HUT ke 55 Partai Golkar Jawa November lalu.

Upaya untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi, menurut Wihaji ibarat merakit sepeda onthel. Artinya, selama masing-masing jajaran pemerintah dan masyarakat, termasuk pengusaha, dapat bersinergi maka ibarat sepeda, rodanya akan berputar.

“Tetapi kalau masing-masing berjalan dengan programnya sendiri-sendiri, ya sudah. Roda pasti tidak akan berputar,” tuturnya.

Menurutnya, sumber pendapatan di Kabupaten Batanfg saat ini hanya berasal dari APBD dan investasi. Dana APBD hanya kisaran 20 persen. Artinya, yang 80 persen berasal dari investasi. Sekarang bagaimana caranya bisa menggaet investor masuk ke wilayahnya. Kalau sudah ada investor, uang investasi diupayakan tidak lari ke luar. Harus diprogram sedemikian rupa, sehingga hasi investasi tetap berputar di wilayah itu.

Untuk itu Pemkab Batang membuat kebijakan, siapapun investor yang masuk, diwajibkan membuat perusahaan di wilayah Kabupaten Batang. Sehingga pajaknya masuk ke Batang. Uang berputar di Batang, tenaga kerja terserap, dan daya beli menjadi tinggi.

“Pasti ekonomi akan tumbuh dengan sendirinya,” katanya.

Tidak Aneh-aneh

Menyinggung upaya untuk menarik investor, dia menjelaskan antara lain dengan mempermudah perizinan dan bupatinya tidak neko-neko (aneh-aneh). Atas dasar itu, Wihaji menyatakan bahwa Kabupaten Batang optimisme akan mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi 7 persen.

Saat ini saja, dana investasi yang sudah masuk sebesar Rp 69 triliun. Rp 50 triliun di antaranya dari PLTU. Sisanya berasal dari investasi jalan tol.
Tahun depan diperkirakan akan masuk dana investasi sebesar Rp 2 triliun berasal dari sekitar 10 investor PMA (Penanaman Modal Asing).

Kepada investor ia juga minta agar berkomunikasi langsung secara terbuka. Banyak investor yang datang melalui calo, yang menambah biaya investasi.Yang penting jujur.

“Kalau datang tidak usah dengan calo. Hanya akan memperbesar anggaran,” tuturnya.

Heru LS