SEMARANG, Jawa Tengah Online : Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Jawa Tengah siap mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam menyediakan anggaran tambahan untuk penanganan pandemi COVID -19 di Jawa Tengah.

Alokasi anggaran itu akan diajukan melalui usulan anggaran menadahului perubahan. Menurut Bambang Kus, sekarang dalam situasi darurat, kami siap mengalokasikan anggaran dengan skema mendahului perubahan.

“Kami menunggu Pemprov Jateng yang sekarang tengah menyusun kebutuhan anggaran untuk penanganan Corona tersebut “papar Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto dalam keteranganya pada wartawan di kantor dewan provinsi Jl. Pahlawan Rabu (18/3) siang tadi.

Bambang Kus yang didampingi sekretaris dewan Urip Sihabudin SH, MH menjelaskan, melihat terjadi lonjakan penderita atau korban meninggal akibat Corona di Jawa Tengah, wakil rakyat Jawa Tengah tersebut meminta Gubernur Jateng memaksimalkan segala daya upaya untuk menangani dan mencegah meluasnya wabah penyakit Corona itu di Jawa Tengah.

Selain akan mendukung dari sisi anggaran, dewan provinsi Politisi meminta Pemprov Jateng menambah fasilitas kesesehatan (Faskes) dengan menggynkan gedung yang tidak diguakan untuk difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Disampiung itu juga menyiapkan sarana prasarana kesehatan dan tenaga medisnya.

“Fasilitas ruang isolasi di rumah sakit yang ada kan sangat terbatas. Kalau pasien yang harus diisolasi jumlahnya banyak dan tidak tertampung di rumah sakit kan bisa ditangani di rumah sakit darurat ini,” tegasnya.

Pangkas Anggaran

Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan anggaran, Sekretariat DPRD Jateng juga melakukan pemangkasan anggaran perjalanan dinas, workshop, dan bintek. Anggaran kegiatan-kegiatan yang dirasionalisasi tersebut nantinya akan dikumpulkan dengan anggaran OPD lain yang juga dipangkas untuk penanganan darurat corona di Jateng.

“Mulai hari ini sampai 31 Maret semua kegiatan kunjungan kerja, workshop dan bintek kami tiadakan untuk focus penanganan corona,” bebernya.

Beserta jajarannya melakukan antisipasi penyebaran virus corona secara serius. Salah satunya dengan menyiapkan gedung-gedung milik pemerintah yang tidak terpakai untuk ruang perawatan darurat.

Tujuannya agar tidak ada pasien yang diindikasikan mengidap virus corona yang tidak tertampung di rumah sakit. Permintaan tersebut disampaikan mengingat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pantauan (ODP) terus meningkat.

“Gubernur sudah memberi fasilitas periksa gratis di tujuh rumah sakit pemerintah. Nah untuk mengantisipasi banyaknya pasien suspect, saya minta jajaran Pemprov Jateng menyiapkan gedung gedung kosong milik pemerintah untuk rumah sakit darurat corona,” ungkap Bambang Kus.

Sementara untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan anggaran, Sekretariat DPRD Jateng juga melakukan pemangkasan anggaran perjalanan dinas, workshop, dan bintek. Anggaran kegiatan-kegiatan yang dirasionalisasi tersebut nantinya akan dikumpulkan dengan anggaran OPD lain yang juga dipangkas untuk penanganan darurat corona di Jateng.

“Mulai hari ini sampai 31 Maret semua kegiatan kunjungan kerja, workshop dan bintek kami tiadakan untuk focus penanganan corona,” bebernya.

Selama tidak ada kunjungan kerja, anggota DPRD Jateng ditugaskan untuk melakukan pemantauan Daerah Pemilihan (Dapil) terutama dalam penanganan corona di dapil dimaksud.

“Misalnya saja melihat bagaimana persiapan yang dilakukan rumah sakit, kesiapan fasilitas kesehatan, ruang isolasi dan tenaga medis serta ambulannya,” paparnya. (01)

Bambang Sartono