SEMARANG, Jawa Tengah. Online : DAMPAK pandemi virus Corona, sudah mulai terpantau dalam kinerja perbankan. Seperti yang dikemukakan oleh Regional CEO Bank Mandiri Jateng & DIY Maswar Purnama setelah melihat data data dua bulan terakhir.

Menurut catatan kinerja tahun 2019, peforma kredit Bank Mandiri di Jawa Tengah tumbuh 14 persen, dari tahun 2018, sehingga terakumulasi sebesar Rp 20 triliun. Sekaligus menjadi pencapaian terbaik di lingkungan Bank Mandiri secara nasional.

Namun ia khawatir pencapaian itu tidak bisa dipertahankan, menyusul terjadinya pandemic virus Corona, yang nyaris merata di seluruh dunia. Kinerja selama dua bulan terakhir, katanya, menunjukkan perkembangan ekonomi tidak sebagus pada periode yang sama pada 2019.

Menurutnya mulai Februari 2020 , beberapa negara yang mempunyai perekonomian kuat, China, Jepang dan Korsel, yang mempunyai hubungan dengan kegiatan bisnis di Indonesia, terhambat perkembangan ekonominya.

Otomatis jika negara yang banyak investasi di Indonesia terhambat, maka pasti Indonesia terkena dampaknya.

“Kami mulai waspada, nasabah yang mempunyai ekspor dan impor ke luar negeri terutama dengan China, terus kami pantau perkembangan transaksi keuangannya selama satu bulan terakhir,” katanya Jawa Tengah. Online yang mewawancarai di kantornya baru-baru ini.

Bahkan oleh pemerintah, aparat keamanan, dunia perbankan, sudah mulai diminta untuk melihat nasabah yang kesulitan, direstrukturisasi hutangnya. Ada yang diperpanjang tenornya atau disesuaikan bunganya. Karena kalau dampak Corona ini tidak direspon termasuk dari kalangan perbankan, bisa berujung menjadi masalah sosial.

Menurut Maswar, jIka dilihat dari transaksi melalui mesin Electric Data Capture (EDC) Bank Mandiri yang ada di Bali dan Yogyakarta maka terlihat penurunan yang tajam dalam satu bulan terakhir karena adanya larangan berpergian dari berbagai negara. Otomatis bisnis hotel, restoran, dan kafe (Horeka) terganggu dan jika kondisi ini masih terus berlangsung maka penerimaan pelaku bisnis di bidang tersebut akan berkurang.

“Kami berdoa, pandemi Corana segera berlalu, bisnis nasabah tumbuh kembali, kredit dan dana di pihak ketiga pun tumbuh dan kualitas kredit membaik,” kata Maswar (01)

Bambang Sartono