Keterangan Foto : Direktur Utama Bank Jateng, Dr. Supriyatno,MBA terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Februari lalu di Mercure Hotel Ancol Jakarta.
DIREKTUR UTAMA Bank Jateng, Supriyatno, secara aklamasi dipilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) periode 2020-2024, dalam Musyawarah Nasional XX Asbanda, Februari lalu di Mercure Hotel Ancol Jakarta.
Selain memilih pengurus baru agenda yang lain adalah penyampaian Laporan Kegiatan dan Realisasi Keuangan Asbanda 2019, penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Keuangan Asbanda 2020, dan pembahasan penyelenggaraan PORSENI XIII BPDSI Tahun 2020, yang akan dilaksanakan di Surabaya.
Munas dihadiri hampir seluruh Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) berjalan lancar.
Secara historis, Asbanda telah berusia 21 tahun. Organisasi ini lahir di Batam tanggal 25 Maret 1999, merupakan transformasi dari Badan Kerjasama BPD seluruh Indonesia (BKS-BPDSI) yang didirikan sejak 14 Desember 1993. Dalam Musyawarah Kerja III BKS-BPDSI 25 Maret 1999 di Batam yang dihadiri oleh Direktur Utama BPD seluruh Indonesia, bersepakat membentuk Asbanda.
Asbanda bertekad akan terus mendorong serta mendukung BPD dalam melakukan perubahan dan peningkatan di segala lini bisnis, guna memperbesar kontribusi dalam membangun perekonomian di daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemajuan perekonomian nasional.
Ketua Umum terpilih, Supriyatno, menegaskan Asbanda harus mampu menjadi lebih dari sekedar perkumpulan, melainkan menjadi tempat BPD dalam bertukar informasi demi kemajuan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dari Aceh sampai Papua.
“Asabanda harus melakukan optimalisasi di segala bidang sesuai prioritas, hal ini tak lain menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan nilai tambah BPD,” katanya.
Bank Jateng Renovasi 105 Rumah Tak Layak Huni
Bupati Pati Haryanto secara simbolis menyalurkan Bantuan Dana Sosial Bank Jateng senilai Rp 1,575 miliar untuk peningkatan kualitas 105 unit rumah tidak layak huni (RTLH). Bantuan yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jateng ini difasilitasi oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Pati.
Sebanyak 105 RTLH yang menjadi sasaran bantuan ini tersebar di 7 desa di 6 kecamatan, yakni Desa Pakem Kecamatan Sukolilo, Desa Tambahagung dan Desa Tambaharjo Kecamatan Tambakromo, Desa Babalan Kecamatan Gabus, Desa Bodeh Kecamatan Pucakwangi, Desa Soneyan Kecamatan Margoyoso, serta Desa Gerit Kecamatan Cluwak.
Dalam sambutanya, Bupati Haryanto menyampaikan terima kasih kepada Dirut Bank Jateng melalui Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto. Ia menyebut, meski total bantuan ini nilainya cukup besar, setelah dibagi-bagi kepada penerima, jumlahnya hanya Rp 15 juta per kepala keluarga.
“Jumlah tersebut pasti masih kurang. Karena itu Camat dan Kades harus memotivasi, masyarakatnya agar turut bergotong-royong membantu,” katanya.
Dukung Bank Jateng
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga menyebut hubungan timbal balik yang positif antara Pemerintah Kabupaten Pati dengan Bank Jateng. Antara dengan penyertaan modal.
Sebagai timbal balik, setiap tahun Pemkab juga mendapat deviden untuk pendapatan daerah yang nilainya lumayan.
“CSR-nya juga kembali pada masyarakat,” katanya.
Sementara, Kepala Disperkim Pati Dadik Sumarji melaporkan, hingga akhir 2019, jumlah RTLH di Pati telah berkurang sebanyak 5.122. Dari 33.278 unit RTLH yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pati 2017-2022, pada akhir 2019 telah berkurang menjadi 28.156 unit.
Melalui fasilitasi Disperkim, penanganan RTLH selama ini dilakukan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota), pemerintah desa, Baznas, BUMN/BUMD, serta sektor swasta. Pada 2020 ini, Disperkim Pati akan memfasilitasi penanganan ribuan unit RTLH. (01)
Advertorial