
KAJEN, Jawa Tengah.Online :Untuk memfasilitasi kegiatan industri Pemkab Pekalongan membuka kawasan baru dengan luas mencapai 1.500 hektar yang berlokasi di Kecamatan Siwalan, di wilayah pantai Laut Jawa. Lokasi tersebut sebelumnya merupakan areal persawahan milik warga, namun selalu diterjangan rob air laut.
Sehingga pemkab tidak membeli tanah, tetapi melaksanakan fungsi fasilitatasi investor dalam penyediaan lahan, perijinan dan akses. Bupati optimistis, apabila kawasan industri tersebut telah tertata dengan baik, akan dibanjiri investor. Dampaknya, akan menyerap tenaga kerja lebih banyak dan kemiskinan akan terhapuskan.
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, S.H. M.Si, akan meneruskan pengembangan kawasan industri yang akan jadi salah satu sarana pertumbuhan ekonomi ini, jika terpilih lagi dalam Pilkada serentak tahun 2020 ini. Antara lain keinginannya untuk menambah pintu gerbang tol, sehingga memudahkan transportasi para produsen untuk mengirimkan produknya ke berbagai kota di Indonesia, baik kea rah Semarang atau Jakarta.
Keberadaan jalan tol yang melewati wilayah Kabupaten Pekalongan, dianggap sangat strategis untuk mendongkrak kegiatan ekonomi. Karena merupakan sentra industri, sehingga membutuhkan kecepatan dalam transportasi. Jarak tempuh antara Pekalongan-Jakarta yang sebelum ada jalan tol bisa mencapai 10 jam lebih, kini hanya ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam.
“Begitu pula menuju ke Semarang dan Surabaya, waktu yang diperlukan relatif singkat,” katanya.
Penguatan Infrastruktur
Untuk memperkuat sentra industri, Asip juga berkeinginan untuk melakukan penguatan infrastruktur untuk pengembangan SDM di wilayahnya. Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari bagian atas (pegunungan) dan daerah bawah (dataran rendah dan pantai), terkesan ada jarak pemisah. Bisa dikatakan, daerah atas merupakan daerah yang belum berkembang.
Karena itu menurut Asip, infrastruktur jalan harus terus ditingkatkan, untuk memperlancar arus mobilitas orang maupun barang.Jalan-jalan itu, sekaligus merupakan jalan alternatif menuju daerah wisata Dataran Tinggi Dieng. Jadi sekaligus bisa menjadi paket wisata Dieng ke Kabupaten Pekalongan. Dan hal ini akan lebih menarik bagi kunjungan turis.
Juga untuk menghubungkan dengan pusat kegiatan ekonomi, seperti sentra industri rumahan yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk pasar-pasar rakyat. Saat ini sudah ada delapan pasar yang berfungsi untuk memasarkan dan mempromosikan hasil-hasil produksi di wilayah tersebut.
“Juga dengan kampus-kampus perguruan tinggi yang banyak tersebar di Kabupaten Pekalongan,” katanya.
Sektor Pariwisata
Kabupaten Pekalongan yang mempunyai pantai di utara, dan pegunungan di sebelaah selatan, mengilhami Asip untuk bekerja keras membuka destinasi wisata baru, guna menarik para turis lokal, regional dan internasional. Dari dua objek wisata yang ada, kini dikembangkan menjadi 20 objek wisata yang sudah siap untuk dikunjungi para turis. Salah satu adalah obyek wisata hutan alami yang merupakan paru-parunya Pulau Jawa, yakni kawasan hutan Petung Kriyono.
“ Di hutan tersebut masih dihuni binatang-binatang langka, seperti macan kumbang, dan lutung Jawa, : katanya.
Selain Petung Kriyono, juga terhampar kawasan hutan Linggo Asri, yang tidak kalah menarik, karena panoramanya yang sangat indah. Di wilayah itu terhampar tanaman teh dengan latar belakang Dataran Tinggi Dieng. Masih banyak lagi objek wisata lainnya, seperti air terjun Black Canyon, Curug Lawe, dan wisata pantai.
Daya tarik lain bagi wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Pekalongan, karena bisa mampir ke pusat buah durian dan buah manggis. Kedua buah ini bahkan sudah memenuhi kualitas untuk di ekspor. Karena itu untuk merangsang semangat petani durian dna manggis, pemkab sering mengdakan lomba durian atau manggis terbaik.
Sektor pariwisata ini diharapkan menjadi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pekalongan yang diharapkan akan mencapai sekitar Rp 500 miliar, dari APBD sebesar Rp 4 triliun pada tahun 2020. (bst/01)