JawaTengah.Online — Output dan outcome sebuah perguruan tinggai akan menjadi catatan penting bagi orangtua yang ingin melanjutkan pendidikan anak-anaknya. Migrasi besar-besaran ke Semarang sekitar bulan pengumuman penerimaan mahasiswa, boleh jadi merupakan bukti bahwa kampus  Universitas Diponegoro menjadi satu pilihan favorit. Tidak hanya jenjang strata 1 tetapi juga strata dua dan tiga. Tidak sebatas berstatus menerima mahasiswa murni tetapi juga menerima para karyawan yang ingin melambungkan karir dan menempatkan tuntutan akademik menjadi skala prioritas.Utamanya bagi mereka yang kuliah di S2 dan S3.

Beragam tokoh berskala nasional bermunculan dengan penuh kebanggaan tampil menawan dalam buku ini. Ada yang berpredikat rektor sampai pemimpin perusahaan. Mereka hadir dengan kilasan perjuangan hingga kenangan tidak terlupakan. Semua mengalir jujur dan menghibur. Eksplorasi yang terungkap pada buku ini akan menjadi magnet yang mampu menyulut referensi para calon mahasiswa. Gambaran jujur yang tentu menjadi kebanggaan alumni, dosen serta masyarakat di sekitarnya.

Buku ini mampu merentangkan perspektif kita lebih lengkap ketika menyadari bahwa alumni Undip sudah mengaktualisasikan pengabdian di banyak tempat – sekaligus profesi. Dari Kota Semarang hingga Papua. Ini belum termasuk yang melalang menjadi diplomat seperti Dr. Arif  Havas Oegroseno,Sh,MH duta besar RI untuk Jerman (hlm. 57). Juga, sekadar menyebut nama Prof. Dr.Yos Johan Utama,SH,Mhum   yang menjabat Rektor Undip, Dr. Muhdi,SH.,M.Hum menjadi Rektor Upgris dan Dr.Ir. Apolo Safanpo yang menjabat Rektor Universitas Cenderawasih. , Prof. Dr. Jamal Wiwoho,SH.,MHum, Rektor UNS Surakarta, Prof . Garuda Wiko Rektor Universitas Tanjungpura.

Ada yang membuat jutaan jamban (hlm. 77) hingga peternak ayam. Bahkan Ir. Agus Suwarno, Ownner CV Berkah Putra Chiken Bogor memiliki pengalaman menggelitik. Dia yang menunjukkan mental baja tahan bantingan juga layak dijadikan renungan pemikiran. Dia bersuara penuh optimis bahwa: peternak ayam yang sudah bangkrut, biasanya akan kembali menjadi peternak. “Peternak ayam biasanya akan berhenti berbisnis ayam kalau sudah dipanggil oleh Allah,” katanya (hlm, 25).  

Alumni yang lahir dari sejumlah fakultas nampaknya telah menikmati kenyamanan ekspresi dalam perjalanan kariernya. Termasuk kancah politik yang menjadi pilihan aktualisasi. Ada sosok politisi H. Abdul Kadir Karding sampai Tjahjo Kumolo yang menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Adanya beberapa tokoh yang mampu meraih sukses namun tidak sesuai dengan spesialisasi ilmu sewaktu kuliah, tentu kita bisa bijak mendengarkan nasihat Gandi Sulistiyanto Soeherman yang menjadi Duta Besar RI untuk Korea Selatan. Dia menyarankan agar para lulusan perguruan tinggi tidak terlalu terpatok kepada spesialisasi ilmunya. Manfaatkan waktu saat kuliah untuk berorganisasi sdeluas mungkin dan melakukan networking.

“Jangan minder, buktinya dengan non gelar pun akhirnya saya sempat mencicipi pendidikan di manca negara masuk ke universitas yang terpandang di Asia, Amerika, dan sebagainya,” (hlm.142).

Tidak sedikit tokoh-tokoh yang sudah mapan terangkum kesuksesannya dalam buku ini. Napas akademik yang mengalir panjang dalam narasi beragam pada setiap paparan buku ini dapat dikembangkan pada perguruan-perguruan tinggi lainnya seperti UGM, ITB, UI, UNS. UNNES, UNIBRA dan lain-lain. Rekaman ilmiah semacam ini siapa tahu akan menjadi catatan menawan dan menginspirasi yang muda-muda untuk mengakselerasikan potensi daya unggulnya.

Buku ini sangat pantas dibaca kalangan akademisi, masyarakat, dan tentu generasi muda sebagai bahan pengembangan sayap pemikiran menghadapi tantangan masa depan. Kalaupun ada ejaan satu dua yang meleset dalam buku ini adalah hal yang wajar. Tim penulis wawancara sudah semaksimal mungkin pasang telinga dari hasil rekaman wawancara yang ada.

Budi Wahyono

Pembaca buku yang bermukim di pinggiran kota Semarang

Data buku:

Judul : Dreaming Nosing Networking Pengalaman 64 Alumni Universitas Diponegoro

Penulis : Bambang Sadono

Penerbit : PT Citra Almamater Baru, 2022

Isi : XXVIII + 368 halaman

ISBN : 978-623-92720-2-9