KEBUMEN.JAWATENGAH.ONLINE : Pengusaha sukses asal Kebumen, Yulianto mengatakan siap maju mencalonkan sebagai bupati, dengan mengusung tagline “Kebumen Sugih“. “Potensi alamnya besar, masyarakat Kebumen tidak boleh miskin,” tandasnya .
Pria kelahiran Kebumen 1971 itu kepada Bambang Sadono di Kanal Youtube ‘‘Inspirasi Jawa Tengah’‘ mengungkapkan keinginannya ikut maju di kontestasi Pilbub Kebumen 2024 adalah untuk ikut membangunan dan memajukan Kebumen khsusnya di sektor ekonomi.
Menurutnya Kebumen saat ini memerlukan sosok figur pemimpin yang bisa fokus membangun ekonomi. Termasuk memberdayakan SDA dan aset-aset yang dimiliki Kebumen seperti air minum, garam kristal dan potensi ekonomi hijau.
Yulianto mengatakan akan fokus untuk membangun ekonomi menjadi “Kebumen Sugih”. Insyaallah nantinya masyarakat bisa membangun dasar lainnya jadi lebih mudah.Ini bisa jadi motivasinya untuk bisa maju menjadi Cabup, ” jelas Yulianto.
Sadar ia sebagai orang baru di dunia politik dan juga sebagai kader partai, untuk itu ia harus tunduk dengan perintah partai. Yulianto memutuskan maju ikut berkontestasi di Pilbub Kebumen, setelah mendapat dorongan dari masyarakat dan teman-teman di partai.
Caleg terpilih DPRD Kebumen dari PDIP itu menambahkan, meski ia ikut mencalonkan diri sebagai Cabub tetap loyal kepada partai. Sehingga Ia akan tetap mengikuti regulasinya untuk bisa bertarung secara sehat guna memperoleh rekomendasi.
“Jika tahun ini bisa menjadi bagian dari kontestan politik sebagai Cabup, ini akan menjadi takdirnya kedepan,” terang Yulianto.
Dalam program “Kebumen Sugih“, Yulianto berencana membangun pabrik-pabrik kecil di setiap kecamatan di Kebumen. Kebumen memiliki potensi yang terbagi di dua wilayah yaitu Kebumen Selatan dan Utara. Kedepan Yulianto berjanji juga akan mendatangkan investor ke Kebumen.
Untuk saat ini sendiri ia sudah membangun tiga pabrik dengan dananya sendiri yaitu pabrik air minum, pabrik garam dan pabrik pengolahan keripik buah. Kemudian untuk program Kebumen Beriman, ia akan berfokus untuk bisa memberangkatkan haji atau umrah alim ulama. Ia juga akan membiayai layanan-layanan pendidikan agama di Kebumen, baik islam maupun non islam.
Selain Kebumen Sugih dan Beriman, Yulianto juga mengusung Kebumen Hijau atau Sehat dimana program ini sudah berhasil ia jalankan bersama dengan Pabrik Silase. Salah satu programnya yakni sukses membagikan empat obat gratis untuk masyarakat pada tahun lalu.
Di sektor peternakan Yulianto membagikan 58.000 ekor ayam kepada ribuan keluarga, juga tidak ketinggalan pembangunan lampu jalan. Program-program itu semua didanai melalui kocek pribadinya sendiri
Menurut Yulianto wilayah Kebumen Selatan memiliki potensi besar mulai dari air minum, ikan dan garam. ”Jadi ini akan saya kembangkan termasuk mendirikan pelabuhan ikan supaya lebih besar lagi,” katanya.
Rubah Mental
Yulianto mengaku, permasalahan utama masyarakat Kebumen adalah tentang mental, baik mental perilaku dimana masyarakat selalu menganggap bantuan pemerintah itu harus menjangkau semua kalangan, tidak hanya sekelompok yang membutuhkan saja.
Lalu mental wirausaha dimana masyarakat harus bisa membangkitkan ekonominya sendiri maka tidak harus melulu menggantungkan segalanya ke pemerintah. Kemudian keimanan juga perlu diperbaiki. Dimana tanggapan dari masyarakat masih dirasa belum maksimal, masih banyak pertimbangan, urusan dan lain sebagainya, inilah yang perlu dirubah segera.
Yuli menambahkan, semua program-programnya tadi akan tetap berjalan meskipun dirinya tidak terpilih menjadi Bupati, karena memang tujuannya juga tidak harus menjadi Bupati. Maka dari itu dirinya juga mengaku harus bisa bersifat realistis dan obyektif, dimana selain memerlukan dana untuk program juga perlu dana untuk kegiatan sosial lainya ke masyarakat.
Karena menurutnya peran masyarakat juga penting dalam menuntunnya untuk bisa sukses menapaki jalan menuju Kebumen-1. Yulianto menambahkan lagi Ia siap membangunkan kantor PDIP Kebumen jika mendapat rekomendasi, karena hanya mendaftar melalui PDIP
“Bupati bukan tujuan bagi saya, tetapi hanya bonus, tapi juga harus memberikan dana bagi masyarakat, bisa untuk slametan biar relatif lebih mudah dan cairlah,” gurau Yulianto.
Meskipun terlahir dari keluarga kurang mampu namun itu yang menjadikannya sebuah tantangan tersendiri untuk bagaimana membangun ekonominya dengan kesederhanaan yang ia miliki yang pada akhirnya berhasil ia lampaui.
Yulianto mengatakan dirinya bisa menjadi pengusaha sukses tidak bermodalkan kerja keras dan kegigihan, karena memang ia berasal dari keluarga yang sangat sederhana kondisi ekonominya. Bahkan setelah lulus SMP dirinya terpaksa harus merantau ke Kota Cirebon untuk menyelesaikan pendidikan SMA-nya yang berhasil ia tamatkan pada tahun 1990.
Yulianto mulai merintis usahanya pada saat sedang duduk dibangku SMA kelas 2, lebih tepatnya pada tahun 1989. Setelah itu sampai hari ini ia sudah sukses merintis berbagai usaha dimulai dari usaha mebeler di tahun 2004, llayanan outsourcing sampai tahun 2014
Tak hanya itu Yulianto juga memiliki dua usaha Rumah Sakit yang bergerak dalam bisnis kesehatan. Sampai akhirnya sukses menerbitkan sebuah program berupa kartu Bekasi sehat. “Itu pernah saya presentasikan kepada pak Ahok dan Jokowi yang akhirnya menjadi inspirasi untuk lahirnya Kartu Jakarta Sehat,” paparnya
Setelah sukses dengan beberapa usahanya tersebut, ditahun yang sama juga Yulianto juga berhasil mengembangkan usaha tabungan haji bernama Tabungan Haji Umrah. Dimana program itu merupakan pertama kali di Indonesia yang berkonsep memberikan dana talangan haji tanpa bunga, survei dan jaminan.
“Kendati awalnya cukup sulit diterima oleh masyarakat muslim, namun akhirnya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Dirinya sendiri sukses berangkat Haji pada tahun 2010 yang lalu,” papar Yulianto.
Penulis : – Rizky Erlangga, Editor : @- Rizky Erlangga