Selain PDIP, ada kegamangan dari sebagian besar partai politik untuk mengajukan calonnya dalam Pilkada Kota Semarang (23 September 2020). Terbukti sampai saat ini baru sang petahana, Hendrar Prihadi, yang berani mendeklarasikan diri sebagai calon wali kota periode 2020-2025.

Dalam Pilkada Kota Semarang tahun ini, kemungkinan besar lelaki yang akrab disapa Mas Hendi tersebut kembali menggandeng Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai wakilnya. Dalam pilkada sebelumnya (2015), duet Hendi – Ita diusung PDIP bersama Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PPP.

Tahun ini, Hendi dan Ita kembali mencalonkan diri melalui partai yang sama. Bahkan keduanya pun diprediksi mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.

Apalagi hasil penjaringan bakal calon kepala daerah yang dilakukan PDIP, baik di tingkat DPC Kota Semarang maupun DPD Jawa Tengah, hanya memunculkan nama Hendi sebagai satu-satunya bakal calon wali kota. Untuk kandidat calon wakil wali kota, ada dua orang yang mengikuti fit and propper test, yakni Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Alexandros Hidayat.

Beberapa partai politik sudah menyatakan siap berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung kembali petahana. Partai Nasdem, misalnya, kemungkinan besar akan bergabung dengan PDIP. PKB memberi apresiasi terhadap kinerja Hendi – Ita selama ini, meski belum bisa menentukan sikap akan berkoalisi atau tidak dengan PDIP.

Kinerja Hendi – Ita dalam memimpin Kota Semarang selama ini memang layak diacungi jempol. Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini terlihat kian cantik dan bersih. Bahkan Semarang baru saja menerima anugerah sebagai Kota Wisata Terbersih se-Asia Tenggara. Kini juga masuk nominasi Kota Terbersih di Asia.

Pilwakot Semarang
Duet Mas Hendi – Mbak Ita dalam kampanye Pilkada Kota Semarang 2015. Akankah terulang?

Belum lagi keberhasilan Hendi – Ita dalam menjadikan Semarang sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Jawa Tengah. Lawangsewu dan Kota Lama makin kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Melihat fakta tersebut, wajar kalau partai politik lainnya belum berani mendeklarasikan bakal calon wali kota. Bahkan kemungkinan besar mereka bakal merapat ke PDIP, sebagaimana Nasdem.

Pilkada Kota Semarang: Hendi vs Kotak Kosong?

Kalau itu sampai terjadi, bukan tidak mungkin Hendrar Prihadi – Hevearita Gunaryanti Rahayu akan menghadapi kotak kosong dalam Pilkada Kota Semarang.

Sekretaris DPC PDIP Kota Semarang, Kadarlusman, tidak menampik adanya kemungkinan tersebut. Kalau itu sampai terjadi, dia mengaku tidak akan menyiapkan strategi apapun. Dia yakin masyarakat Kota Semarang bisa menilai dan merasakan keberhasilan pembangunan selama ini.

Apakah tidak khawatir kasus Pilkada Makassar 2018 bakal terjadi di Semarang? Kadarlusman tegas menjawab, masalah di Makassar jauh berbeda dari Semarang.

“Masyarakat tahu keberhasilan petahana, tiba-tiba petahana tidak bisa nyalon. Akhirnya masyarakat tidak memilih atau memilih kotak kosong. Di Semarang, masyarakat bisa merasakan sendiri hasilnya. Hubungan Wali Kota dan masyarakat juga luar biasa,” jelasnya.

Namun dia tak mau berandai-andai. DPC PDIP saat ini masih menunggu rekomendasi DPP mengenai siapa yang bakal maju sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota. Biasanya, rekomendasi dari DPP turun mendekati masa pendaftaran.

Dalam Pilkada Kota Semarang 2015, Hendi – Ita mendulang 48 persen suara, mengungguli pasangan Soemarmo – Zuber Safawi (PKB, PKS) dan Sigit Ibnugroho Sarasprono – Agus Sutyoso (Gerindra, PAN, Golkar). Dalam Pilkada Kota Semarang 2020, PDIP berharap persentase suaranya bisa naik hingga 70 persen lebih, dengan catatan ada beberapa partai politik yang ikut berkoalisi mengusung Hendi – Ita. (JT Online)