Laporan : Redaksi

SURABAYA, Direktur Utama PT Java Intregrated Industrial & Ports Estate (JIIPE), pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Bambang Sulistiono mangatakan, tujuan utama dibangunnya kawasan tersebut untuk menekan biaya logistik

Kantor JIIPE di KEK Gresik, Jawa Timur

Kawasan ini merupakan keterpaduan antara kawasan industri, pelabuhan, dan perumahan, karenanya banyak biaya produksi yang bisa dikurangi. Salah satu tenant besarnya adalah PT Feeport yang membuat smelter dengan membeli lahan seluas 100 hektar. Diharapkan dalam 5 tahun bisa menyerap 200 ribu tenaga kerja.

JIIPE Gresik, Jawa Timur, resmi disahkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teknologi dan Manufaktur berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021, yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Kawasan Industri Jawa Timur JIIPE merupakan kawasan industri terbesar di Jawa Timur sekaligus kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang telah dilengkapi dengan pelabuhan dan dermaga untuk kapal pesiar dan perumahan berkonsep kawasan industri yang ramah lingkungan.

Selain itu, pembentukan KEK teknologi dan manufaktur, JIIPE dapat menjadi daya tarik bagi investor dan pelaku usaha. Pasalnya, JIIPE yang didirikan PT AKR Corporindo Tbk bersama PT Pelindo merupakan kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang dilengkapi pelabuhan dan hunian eksklusif.

Kepada Bambang Sadono dari Chanel Youtube Inspirasi Untuk Bangsa (https://youtu.be/L9jRHXuku8o ) Bambang Soetiono lebih lanjut mengungkapkan,  selama ini biaya logistic industry di Jawa Timur itu cukup tinggi. Dengan adanya JPIIE  bisa ditekan antara 15-20 persen.

Dijelaskan Bambang  ada tiga sektor bisnis di JIIPE yaitu, pertama Pelabuhan, Kawasan Industry dan Perumahan.  Untuk pelabuhan  pengelolaan ditangani PT. BMS (Berlian Manyar Sejahtera) dengan prosentase saham Pelindo 60 persen, AKR Grup 40 persen. Untuk Kawasan Industri ditangani oleh PT. BKMS ( Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, dengan saham AKR Grup 60 persen, Pelindo 40 persen.

Karena pelabuhan ini bisnisnya Pelindo, maka sahamnya mayoritas ada di Pelindo, sehingga dia masih bisa ngontrol bisnis arus . AKR sahamnya mayoritas ada di Kawasan Industri. Sedang untuk perumahannya itu AKR Grup seratus persen. Untuk perumahan ditangani oleh PT AKR Line Surabaya” .

“Jadi bila ada perusahaan yang membeli lahan di kami, maka karyawannya juga bisa tinggal di perumahan kami. Sebelumjadi KIK, lebih dahulu menjadi JIIPE ini Kasawan Strategi Nasional selama tiga tahun. Setelah menjadi KEK, kini  sudah mulai banyak perusahan-perusahaan asing yang mulai berminat untuk membangun pabrik” ungkapnya.

Tekan Biaya Logistik.

Dikatakan Bambang, bukti bila JIIPE bisa menekan biaya logistic Ia mencontohkan PT Unichem Candi Indonesia, salah satu tenant, yang memiliki pabrik di Sidoharjo. Perusahaan tersebut membeli lahan pertama di JIIPPE  5-6 HA. Perusahaan itu mengimpor garam (garam meja) dari Australia. Sebelummnya perusahaan ini hanya bisa mengimpor garam 25.000 ton lewat Tanjungperak.

“Saat menggunakan pelabuhan JPIIE bisa mengimpor 60.000 ton. Bila sebelumnya bongkar di Tanjungperak waktu bongkar .sampai 6 hari, di JPIIE waktu bongkar bisa 4 hari. Juga jarak tempuh yang lebih pendek antara pabrik dan pelabuhan  yang hanya 2 KM, sehingga sangat mengurangi biaya transpotasi” jelasnya.

Efisensi biaya logistic terjadi tidak saja saat mendatangkan garam saja, tapi saat mengirim garam-garam itu ke pula-pulai di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dsbnya, kirimnya bisa kapal yang ada di Dermaga kita, sehingga ongkosnya juga lebih murah, karena jaraknya tidak 50 Km, seperti kalau lewat Tanjungperak..

Menurut Bambang JIIPE sudah beroperasi sejak tahun 2016, tenant-tenant yang masuk khususnya asing meminta proses perizinan cepat. Oleh karenanya telah disiapkan kantor di KEK administratornya KEK yang mewakili dari Pemkab, Provinsi, Dewan Ekonomi Nasional

Sehingga nantinya , perizinanan bisa dikeluarkan di kantor ini saja, tidak perlu mengurus lagi ke kantor Pemda dsbnya. Syaratnya kalau perusahaan asing harus mendirikan PT di Indonesia, mendaftarkan di kantor BKPM, selnjutnya kemudahan-kemudahan proses perijinan dilakukan di kantor KEK.

Sekarang sudah  ada 15 investor masuk di KEK JIIPE, salah satunya adalah PT Freeport (300-350 HA). Fasilitas juga lengkap ada pembangkit mempunya IUPTL sendiri, sehingga kita bisa invoice listrik sendiri. Kita punya pembangkit sendiri, punya pengolahan dan penjernihan air sendiri. Semua instalansi jaringan listrik, pipa gas, air bersih dan kotor ada dibawah tanah .

“Ke depan, bila nanti tenant sudah lengkap tentu kami juga akan membangun intertementnya seperti hotel, lapangan golf (2buah), sejak awal ini yang mendesain ini Jepang- NIPPON COI (INDO-COI)” terangnya

Berbagai Kelebihan.

Dibagian lain Bambang juga menjelaskan soal berbagai keunggulan pelabuhan di kawasan KEK JIIPE ini. Pebuhan JIIPE berada dalam Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang ditunjang dengan pelabuhan, akses lokasi dekat dengan jalur tol Surabaya-Jakarta dan jalur jalan nasional pantai utara serta jalur kereta api Surabaya-Jakarta.

“Lokasi JIIPE yang aksesibel dan terintegrasi dengan infrastruktur itu menunjang pengembangan industri dan teknologi yang berorientasi ekspor dan substitusi impor. Pengembangan sektor industri dan teknologi meliputi industri berteknologi tinggi, industri metal, industri elektronik pionir dan orientasi ekspor, industri kimia, serta industri energi dan logistik,” kata Boy

Dia, melanjutkan JIIPE adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia yang memiliki infrastruktur pendukung lengkap. Ada kelebihan yang ditawarkan JIIPE khususnya untuk teknologi dalam operasional pelabuhan. Pertama, memiliki pelabuhan sendiri yang terintegrasi dengan kawasan industri yang melayani port & logistics multi service.

Antara lain general cargo, container and container yard, car/vehicles, multi purpose jetty, marine product industry & cold storage facilities, liquid & bulk cargo, LNG terminal and onshore storage, dan bonded logistic center.

Selain itu JIIPE mempunyai power plant mandiri yang sudah beroperasi dengan kapasitas 23 MW dan ultimate-nya akan mempunyai kapasitas 1800 MW dengan menggunakan tenaga gas (energi ramah lingkungan) didalamnya termasuk Pembangkit listrik Tenaga Surya berkapasitas diatas 60 MW.

Dimana JIIPE sudah mengantongi ijin IUPTL sebesar 572 MW. “Kemudian memiliki BTS yang menjangkau semua kawasan dan kabel fiber optic di saluran bawah tanah, pipa distribusi gas alam dari bawah tanah oleh vendor JIIPE, dan air dari sungai dan danau diolah di instalasi pengolahan air dengan sistem distribusi loop,” paparnya.

Untuk menciptakan kawasan sebagai kawasan yang bebas banjir , JIIPE menyiapkan system drainase terpadu di setiap lokasi cluster, serta tanggul disepanjang bibir sungai yg berada didalam kawasan dan dilengkapi ponding system. Serta ketinggian lahan industri didesign lebih tinggi dari elevasi jalan dan ketinggian elevasi rata2x muka air laut pasang yaitu + 3.5 LWS ( Low Water Seaspring ) dimana elevasi rata2x laut pasang berkisar + 2.4 LWS.

Di sisi lain, tambah Bambang penetapan JIIPE sebagai KEK Teknologi dan Manufaktur memiliki dampak terhadap kinerja pelabuhan. Dalam hal ini, badan usaha dan atau pelaku usaha akan memperoleh fasilitas dan kemudahan di kawasan ekonomi khusus tersebut.

Antara lain perpajakan, kepabeanan, dan cukai; lalu lintas barang; ketenagakerjaan; keimigrasian; pertanahan dan tata ruang; perizinan berusaha; serta fasilitas dan kemudahan lainnya.

“Dengan kemudahan ini akan menjadi sarana menarik investor luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia, karena tidak lagi terkendala beberapa faktor hambatan, misalnya perizinan yang berlapis, serta tingkat pajak korporat yang tinggi,” jelasnya..

Pembangunan Indonesia Timur

Bambang menjelaskan ketersediaan utilitas yang dibutuhkan industri seperti pembangkit listrik, pengelolaan air bersih dan limbah, supply gas, jaringan telekomunikasi, dan multimoda transport, membuat KEK Gresik JIIPE menjadi bagian dari pengembangan industri 4.0, yakni industri 4.0 yang mengedepankan penggabungan teknologi informasi dengan industri,” katanya dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu. 

Saat ini, JIIPE telah memiliki 15 tenant dari berbagai jenis industri. Sementara pengembangan klaster dalam JIIPE KEK Gresik meliputi klaster industri metal, klaster industri elektronik, klaster industri kimia, klaster industri energi, dan klaster industri pendukung & logistik.

Bambang menyebutkan bahwa JIIPE ditargetkan untuk industri-industri yang berorientasi ekspor maupun substitusi impor dan industri berteknologi tinggi.

Untuk kegiatan ekspor, impor, juga Indonesia Bagian Timur. Bambang mencontohkan Bank Indonesia membeli lahan di KEK 14 HA, untuk pencetakan dan pemusnahan uang Indonesai timur.

Kami ditaget oleh pemerintah, sebelum KEK ini disetujui, dalam lima tahun kedepan harus bisa menyerah 7M US dolar. Sementara sekarang dari Freeport investasi yang masuk sudah 3M US dolar.

Sedang untuk target tenaga kerja yang bisa diserap KEK bisa mencapai 200.000 orang, untuk Frepoort  yang sekarang tengah pembangunan kontruksi membutuhkan nasker 14.000, untul lahan 700-800 HA, dari lahan keseluruhan 100 HA. Sekarang ada 17 tenan perusahaan yang ada di KEK, dari jumlah itu ada 7 tenant yang sudah beroperasi.

“Kami percaya dengan fasilitas KEK maupun logistik dan utilities yang kami sediakan, kami akan dapat menarik industri seperti kimia, metal, elektronik, farmasi, maupun industri bahan modal yang bisa ada transfer of know-how untuk Indonesia,” pungkasnya. (01)

Editor : Bambang ST

Editor : Bambang ST