SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada kenaikan penderita penyakit alzheimer dari tahun ke tahun. Penyebabnya, yakni perilaku hidup tidak sehat dan stressor yang tinggi.

Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengatakan banyak orang lanjut usia (lansia) yang tekena penyakit alzheimer. Penyakit itu, mayoritas banyak menyerang orang yang tinggal di daerah perkotaan. 

“Kategori demensia ya. Relatif sedikit-sedikit naik tapi tidak tajam. Kalo penyebab medisnya, pastinya belum diketahui. Masih diduga (penyebab medisnya) adanya pengendapan protein pada sel otak yang kemudian menyebabkan terhambatnya pengiriman sinyal pada sel otak. Sehingga memorinya terganggu,” kata Yunita saat dikomfirmasi, Jumat (23/9/2022) petang. 

Berdasarkan catatan Dinkes Jateng, ada empat kabupaten yang memiliki jumlah penderita alzheimer tertinggi. Yakni Kota Solo dengan 73 orang, Kota Semarang 32 orang, Kabupaten Magelang 28 orang, dan Kabupaten Boyolali 28 orang. 
“Kebetulan kasusnya banyak di kota. Semarang 32 (penderita alzheimer),” beber dia. 

Sekadar informasi, alzheimer adalah salah satu penyakit dimensia atau penuaan. Penyakit ini bisa dihindari dengan cara menjaga pola hidup sehat dan mengelola tingkat stres. 

“Pola hidup sehat sedini mungkin. Makan sehat, olah raga teratur, kelola stress dan istirahat cukup,” terang dia.

Olahraga teratur itu, bertujuan untuk mengembalikan memori otak. Sekaligus meningkatkan kebugaran fisik. 

Terkait tanda-tanda terkena alzheimer, gejala bisa dideteksi dari perilaku lansia yang mulai lupa menaruh kunci kendaraan, lupa menutup pintu sampai yang parah. Bahkan, ada lansia yang lupa dengan nama orang-orang terdekatnya. (Wan)