JawaTengah.Online — Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Dr. Ida Budhiati SH, MH, menegaskan demokrasi Indonesia saat ini cukup hebat, dibandingkan dengan Amerika sekalipun. Di Indonesia tidak ada pemilu yang berdarah darah. Penyeleggara Pemilu di Indonesia paling lengkap di dunia, selain KPU ada Bawaslu, dan DKPP. Bahkan mengenai jadwal Pemilu, pemerintah sudah menyatakan sepenuhnya mengikuti KPU.
Dalam wawancara di kanal Inspirasi Untuk Bangsa, Dr. Ida mengatakan, kalau dilihat dari sudut pandang dimensi hukum, demokrasi Indonesia sudah termasuk luar biasa dalam menyelenggarakan kedaulatan rakyat pasca reformasi. Dimana menempatkan rakyat sebagai kasta tertinggi dalam kedaulatan rakyat, serta diberikan fasilitas kebebasan menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih pemimpinya secara langsung.
Tentang demokrasi elektoral ini sendiri menurut Dr Ida semestinya terus bisa didukung terus ke depannya, tidak hanya secara prosedural tetapi juga secara substansial. Nah yang dimaksud pendukung tersebut itu adalah antara lain Pemerintah, Parpol, DPR dan Tokoh- tokoh masyarakat. Jadi semua pihak stakeholder ini harus bisa saling bahu membahu demi tercapainya demokrasi elektoral yang substansial.
“Jadi sekali lagi kalau diliat dari sisi rekayasa sosial dimana hukum dijadikan sebagai alat gitu ya untuk memenuhi hak konstitusional warga negara, itu sudah sangat luar biasa. Bahkan demokrasi kita itu lebih baik dari Amerika, bagaimana kebebasan berserikat berkumpul, mengekspresikan hak di bilik suara, pemilu tidak perlu sampai berdarah-darah itu menurut saya sudah merupakan suatu prestasi,” ujar Ida.
Parameter
Ida juga menyampaikan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan oleh pemangku kepentingan tadi untuk mencapai demokrasi elektoral substansial. Salah satunya yaitu berupa praktik politik uang. Jadi sangat diharapkan adanya kesadaran & pengetahuan kepada masyarakat untuk bisa berpatisipasi mewujudkan pemerintahan yang berintegritas.
Pemimpin yang sudah terpilih diharapkan fokus beekrja , membangun partisipasi dan aktif mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam proses-proses pengambilan keputusan. Jadi bisa disimpulkan nilai demokrasi yang substansif itu tidak hanya saat pelaksanaan pemilunya tapi juga pasca pemilu.
“Ya menurut saya PR-nya ini cukup besar ya untuk mengedukasi politik ke masyarakat, karena gapnya masih sangat besar, antara kemajuan regulasi dan partisipasi warga negaranya. Kesadaran untuk ikut membangun bangsa, inilah yang nampaknya harus diintervensi dengan edukasi,” tegasnya.
Selengkapnya bisa ditonton di video….DEMOKRASI INDONESIA LEBIH HEBAT (Tahun 2022, Tahun Harapan – 12) – YouTube