SEMARANG – Pameran buku tahunan Internasional, Big Bad Wolf (BBW) kali ini digelar di kawasan Mareokoco, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) seusai dua tahun terhalang pandemi Covid-19. Setidaknya, terdapat 2.5 juta buku dengan penerbit lokal hingga Internasional yang dihadirkan untuk menarik minat literasi masyarakat Kota Lumpia.
Terlihat, ratusan pengunjung yang mayoritas ibu rumah tangga itu memadati Gedung Sumbing di kawasan Mareokoco. Bahkan, sejumlah anak-anak sangat antusias hingga harus membawa trolly lantaran banyaknya buku-buku yang diminati.
Seperti yang dilakukan Dian Widia (35), Ibu dua anak itu raut wajahnya tampak senang saat menemani sang buah hati memilah-milah buku di festival buku Internasional BBW. Bahkan, ia tak mempermasalahkan anaknya yang telah mengambil bacaan hingga puluhan itu.
“Saya memang senang mengajak anak-anak ke pameran buku. Tujuanya ya biar mereka suka membaca, jadi enggak melulu terpaku di gedged. Karena kalau dari kecil enggak dibiasakan, nanti pas besar susah numbuhinya (minat baca),” kata Dian di sela-sela menemani anaknya yang berusia 4 dan 7 tahun, Kamis (27/10/2022) malam.
Hal serupa juga dilakukan Mayangsari (31) saat menemani anaknya yang berusia 5 tahun, yakni Alana. Ia mengatakan anak sematawayangnya itu selalu tertarik datang memburu buku-buku di setiap festival buku lantaran banyak pilihan tema yang sulit didapat di toko buku pada umumnya.
“Iya (suka berburu buku festifal), kalau ditanya kenapa anak saya sangat suka (buku), karena udah tak biasain semenjak masih empat bulan. Udah tak kasih buku-buku cerita bergambar, terus tak bacain dongen sebelum tidur,” beber dia.
Mayang menambahkan, sudah ada 23 buku yang masuk dalam trolinya. Buku-buku itu mayoritas bertema cerita bergambar dan buku mewarnai.
“Karena usia anak segitu kan, tertariknya masih sama buku begitu ya. Tapi enggak papa, selama sudah jadi kebiasaan, pasti baik buat kedepanya,” imbuh dia.
Sementara itu, Presiden Direktur Big Bad Wolf, Uli Silalahi, menyampaikan dari jutaan buku yang dipasarkan mayoritas berisi bacaan anak-anak. Tujuanya, yakni untuk menarik minat orangtua agar lebih peka untuk memupuk literasi pada sang buah hati di usia sedini mungkin.
“Jadi 60 persen memang isinya buku anak-anak dan kita menggandeng penerbit besar, misal seperti Disney. Kalau untuk (penerbit) lokal, kami didukung 35 penerbit,” tutup Uli.
Sekadar informasi, pameran buku yang bertempat di Gedung Sumbing kawasan Mareokoco ini dibuka untuk umum mulai dari pukul 09.00 WIB – 23.00 WIB dari 28 Oktober hingga 6 November. Pengunjung pun tak dikenai biaya masuk dan hanya perlu membayar uang parkir sebesar Rp 2 ribu.
Terkait tema bacaan anak-anak, terdapat buku dengan cerita bergambar, mewarnai, model 3D, model puzzle hingga model musik. Untuk harga berkisar dari Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu. (Wan)