JaawaTengah.Online – Komunitas Peduli Transportasi Semarang (KPTS) mengindikasi adanya ketidakseriusan dalam pengecekan perawatan bus operasional Trans Semarang. Hal ini, menyusul adanya insiden terbakarnya dua Bus Trans Semarang dalam kurun waktu empat hari dan permintaan maaf serta pengeluaran surat peringatan (SP) terhadap operator pengelola Koridor IV oleh Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang, Hendrix Setiawan.

“Kami melihat ada suatu ketidak disiplinan dalam merawat armada. Seharusnya kepala cabang memastikan driver hingga operasional. Termasuk mengecek random,” kata Ketua KPTS, Teresia Tarigan seusai audiensi bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Lantai 3 DPRD Jateng, Jumat (2/9/2022).

Ketidakseriusan itu terlihat dari kejadian serupa yang tak hanya terjadi sepekan ini. Ditambah, usia bus dan koridor itu juga tergolong masih baru atau belum lama. 
“Koridor itu kan, buka Maret 2017, berarti usia lima tahun dan masih oke untuk bus. Jadi ada indikasi bahwa perawatan, pengecekan, tidak dilakukan secara benar. Bukan semata-mata langsung menyalahkan mekanik, ada pihak lain itu, harus dilakukan sampai level atas lagi,” pungkas dia.

Sekali lagi Teresia menegaskan, hal itu bukan hanya kesalahan human error, namun managemen turut terlibat. Sehingga, ia mendorong perlu adanya audit external. 
“Saya kira harus di audit secara external bus Trans Semarang. Bagaimana setiap pihak melakukan  tugasnya, SOP (standar operasional pekerja) dilaksanakan tidak, karena banyak kejadian berulang, tak hanya terbakar, kopling mogok, kopling bermasalah. Jadi ini indikasi faktor dari internal, harus dipastikan masalahnya apa, cari akar masalahnya, audit external,” tegas dia.

Berdasadkan hasil audit nantinya, imbuh Teresia, maka akan muncul rekomendasi-rekomendasi baru dalam komposisi sumber daya manusia (SDM), yakni staff yang kompeten. Termasuk, melihat apakah Kepala BLU Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang, Hendrix Setiawan, perlu diganti atau tidak. 

“Ini (audit external) perlu, karena mencangkup kepercayaan pengguna, keselamatan masyarakat, pengguna lalu lintas lainya,” tutup dia. 

Diberitakan sebelumnya,  Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang, Hendrix Setiawan, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian terbakarnya dua bus tersebut dalam kurun waktu empat hari. Ia pun mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap kondisi seluruh armada Bus Trans Semarang serta memberikan peringatan tegas kepada mekanik maupun operator pengelola. 

Bahkan, pihaknya telah mengeluarkan surat peringatan (SP) terhadap operator pengelola Koridor IV. Termasuk menandaskan jika Trans Semarang tak segan memberikan sanksi tegas dengan pemotongan trip dan putus kontrak kepada pekerja terkait, jika peristiwa serupa masih terjadi. (Wan/JT02)