JawaTengah.Online — Penulis senior, Hery Nugroho mengatakan buku biografi Hj. Waljinah akan segera terbit. Salah satu fakta yang belum terungkap adalah peran Waljinah mengubah tata pentas  wayang kulit yang menyangkut posisi pesinden dan mulai munculnya bintang tamu. Hal lain yang belum banyak diketahui adalah koleksi batiknya yang begitu banyak. Karena sebagai penyanyi keroncong saat itu sudah sadar fashion, sehingga setiap pentas kostum batiknya, selalu berganti.

“Sejak tahun 1970-an beliau sudah sadar fesyen. Kalau kostum keroncong itu kan kain, beliau punya koleksi ratusan jumlahnya karena kakaknya punya usaha di Solo. Jadi beliau setiap naik panggung ganti batik, sekaligus juga dapat melestarikan batik dalam baju tersebut,” cerita Hery.

Latar belakang pembuatan buku

Hery Nugroho peduli pada kisah-kisah Waljinah yang tidak diungkap oleh media. Seperti pada tahun 1980ian dimana wayang kulit mengalami penurunan dimana anak muda sudah tidak tertarik dengan wayang. Gubernur Jawa Tengah Ismail (waktu itu) lalu mengumpulkan tokoh-tokoh seni untuk diajak diskusi untuk mengatasi hal ini. Salah satu hasil diskusi itu adalah pertunjukan tradisional seperti ketoprak mengundang bintang tamu.

“Jadi ada segmen goro-goro diolah lebih lanjut agar dapat memanggil bintang tamu seperti itu,” kata Hery

Hery menambahkan salah satu peran Waljinah yaitu menata lagi estetika panggung terhadap posisi pesinden. Era sebelum 1980-an posisi pesinden itu ada di belakang dalang. Waljinah kemudian mengusulkan bahwa pesiden harus menjadi daya tarik dengan cara mengubah posisi di samping kanan dalang dan menghadap ke penonton, sehingga penampilan pesinden harus menarik.

Bagaimana kisah lainnya Waljinah dalam buku ini, dapat disimak di kanal Youtube berikut.

(Bagus/JT02)