JawaTengah.Online — — Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP UNDIP) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Penguatan Kesehatan Masyarakat Melalui Literasi Digital” di RT 4/RW 4 Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kegiatan yang berlangsung di rumah salah satu anggota PKK ini diikuti oleh 40 orang ibu-ibu PKK Rowosari dengan suasana penuh antusias dan interaksi aktif pada 5 Oktober 2025.

Kegiatan PKM ini dipimpin oleh Dr. Hapsari Dwiningtyas Sulistyani selaku Ketua Tim, bersama anggota Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, Dr. Turnomo Rahardjo, Muhammad Rif’at Al-Razi, M.I.Kom, dan Naomi Putri Bahari Simeon, M.I.Kom. Tim pengabdian tersebut merupakan bagian dari komitmen Departemen Ilmu Komunikasi dalam menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat berbasis literasi komunikasi.

Dalam kegiatan ini, para dosen menyampaikan materi mengenai pentingnya literasi digital untuk mendukung kesehatan masyarakat dan pencegahan stunting. Peserta diajak memahami bahwa stunting tidak hanya disebabkan kekurangan makanan, tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh, kebersihan lingkungan, serta kecukupan gizi sejak masa kehamilan. Materi disampaikan dengan metode ceramah interaktif dan diskusi sederhana menggunakan modul “Cegah Stunting, Wujudkan Anak Sehat dan Cerdas” yang disusun oleh Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP.

Peserta juga dikenalkan pada praktik cek fakta informasi kesehatan di media sosial, terutama bagaimana mengenali berita hoaks yang kerap tersebar melalui aplikasi percakapan seperti WhatsApp. Para peserta diajak menerapkan prinsip 5W + 1H dalam menilai kebenaran informasi serta memanfaatkan situs resmi seperti kemkes.go.id, who.int, unicef.org, dan turnbackhoax.id untuk memastikan keakuratan data kesehatan.

Sebelum kegiatan dimulai, peserta menjalani pre-test untuk mengukur pemahaman awal. Setelah mengikuti seluruh sesi pelatihan, mereka kembali menjalani post-test dengan hasil yang menunjukkan peningkatan signifikan. Rata-rata kemampuan peserta dalam memahami isu stunting, mengenali informasi palsu, dan menerapkan literasi digital meningkat lebih dari 60 persen dibandingkan sebelum pelatihan. Peningkatan terbesar terlihat pada kemampuan peserta dalam mengidentifikasi usia rentan stunting, memahami pola gizi keluarga, dan membedakan berita hoaks dengan informasi ilmiah.

Ibu-ibu PKK mengaku kegiatan ini membantu mereka lebih percaya diri dalam menyaring informasi kesehatan yang diterima secara daring. Ketua tim, Dr. Hapsari Dwiningtyas Sulistyani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial Departemen Ilmu Komunikasi dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis masyarakat. “Kemampuan literasi digital adalah bagian penting dari komunikasi modern. Ibu-ibu memiliki peran strategis dalam keluarga, dan melalui edukasi ini mereka dapat menjadi agen perubahan yang mendorong keluarga lebih sehat dan cerdas menghadapi era digital,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan literasi komunikasi. Program “Penguatan Kesehatan Masyarakat Melalui Literasi Digital” menjadi wujud nyata sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat, guna mewujudkan komunitas cerdas digital, tanggap informasi, dan peduli kesehatan.