JawaTengah.Online — Pandemi covid 19 banyak memukul pengrajin batik di Blora. Menurut salah seorang pengrajin, pemilik batik Nusantara Ny. Yayuk Rahayu, dari 58 pengrajin batik, saat ini tinggal 38 yang aktif. Batik Blora biasanya ditandai dengan corak gambar yang khas, seperti jati, barongan, sate, dan sebagainya.
Perajin Batik asal Blora ini mengungkapkan di masa pandemi penjualan mengalami penurunan lebih dari 60 %. Sebelum pandemi perajin batik tersebut mendapat penghasilan 11 – 17 juta, namun pada masa pandemi ini beliau hanya mendapat penghasilan 1 – 2 juta.
Di tengah penghasilan yang sedikit tersebut, Yayuk tetap mempekerjakan karyawannya. Untuk meningkatkan penghasilan di tengah pandemi tersebut, Yayuk memutar bisnisnya ke platfom online walau penjualan tersebut belum terasa pada platfom online tersebut. Walau belum ramai penjualan tersebut, Batik Blora tersebut sudah ada peminatnya mulai dari pegawai dinas sampai mahasiswa.
Tahun 2011 adalah asal mula dimana Yayuk merintis Batik Blora tersebut. Dibekali dari pelatihan dinas, Yayuk memulai menjalankan usaha batik tersebut hingga sekarang. Yayuk sampai sekarang sudah membuat berbagai motif dalam Batik Blora tersebut, seperti barongan, tayung, sate Blora, sumur ranggo, daun jati dan ulat meskipun Yayuk sudah mengikuti motif batik pada umumnya. (Bagus/JT02)
Selengkapnya ada di video berikut