JawaTengah.Online – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah memetakan titik rawan macet selama natal 2023 dan tahun baru 2024 atau Nataru ini. Titik rawan macet tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota.
Kepala Dishub Jateng, Henggar Budi Anggoro, memprediksi bakal ada 14,23 juta orang masuk di Jateng. Mode atau jalur paling banyak dilalui untuk masuk itu berada di jalur toll sebanyak 7.300.304 kendaraan (roda empat) dan non toll ada 2.832.965 kendaraan (roda empat dan dua).
“Sisanya jalur kereta api, udara (pesawat) dan laut (kapal). Dan kita prakirakan titik rawan macet itu nanti ada di objek-objek wisata. Kenapa objek wisata? Karena pergerakan Lebaran dan Nataru berbeda. Nataru ini orang-orang cenderung pergi wisata. Ditambah saat Nataru nanti juga bebarengan dengan libur sekolah. Pasti banyak pekerja yang ambil cuti untik liburan keluarga,” terang Henggar, Rabu (13/12/2023).
Terkait titik kemacetan tersebut, Dishub Jateng memetakan ada di 10 kabupaten/kota yang menjadi tujuan destinasi wisata favorid di Jateng selama Nataru. Yakni di ruas jalan arah wisata Dieng Wonosobo-Banjarnegara, wisata Bandungan dan sekitarnya Kabupaten Semarang, wisata Guci Tegal, wisata Tawangmangu Karanganyar, wisata Merapi Magelang, wisata Gardu Pandang Ketep percabangan jalan arah Kopeng dan Selo Boyolali, wisata Baturaden Banyumas, wisata Pantai Kebumen, dan wisata Teluk Penyu di Cilacap.
Lebih jauh, Dishub Jateng pun bersama kepolisian dan dinas pariwisata setempat telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Mulai dari penempatan personel di titik-titik rawan macet, menyiapkan skema buka-tutup tergantung kondisi kemacetan di lapangan hingga penyediaan kantong parkir di tempat wisata.
“Makanya penanganya situasional. Kita akan kordinasi dengan dinas pariwisata dan kepolisian di jalur-jalur itu (rawan macet). Pariwisata mengatur buka-tutup jalur pengunjung dan polisi pemecahan arus bila ada potensi penumpukan kendaraan. Jadi kita usahakan sebisa mungkin arus hanya padat merayat dan tidak sampai macet berkepanjangan,” jelasnya.
Tak hanya memetakan titik rawan macet, Dishub Jateng juga akan mendirikan 22 posko di sejumlah titik terminal. Puluhan posko tersebut belum termasuk dari posko yang didirikan oleh Dishub di 35 kabupaten/kota.
“Posko Dishub Jateng akan berada di simpul-simpul jalan. Sementara untuk personel, dari kami (Dishub Jateng) sendiri ada sekirar 150 orang,” bebernya.