JawaTengah.Online – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendukung upaya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk terus mencetak generasi pekerja dan kreatif. Salah satunya dengan membangun kepercayaan diri agar siswa memiliki optimisme tinggi saat masuk dunia usaha.


Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Ia mengatakan, kunci mencetak generasi pekerja kreatif adalah dengan menumbuhkan kepercayaan diri.

“Jadi kuncinya adalah percaya diri. Bahwa mereka bisa ditempatkan di dunia industri. Siswa siap (bersaing karena) memiliki terobosan dan inovasi,” kata Taj Yasin, saat menerima audiensi SMK Bina Utama Kendal di kantor Wagub.


Taj Yasin menjelaskan, sekolah perlu menjadi inkubator bagi siswa untuk terus mengasah kemampuan. Ia menilai, kemampuan yang diolah tidak harus terpaku pada kompetensi yang diajarkan di sekolah saja.

“Anak-anak bukan hanya diisi (kemampuan) untuk masuk (dunia) industri saja. Namun dibekali bagaimana bisa (memiliki kemampuan) mandiri, mengasah potensinya, sehingga (meskipun) tidak ada jurusannya pun bisa membuat karya aquascape ,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala SMK Bina Utama, M Haryadi, mengungkap sekolah yang diampunya memiliki berbagai wadah untuk keterampilan siswa. ia mencontohkan, mulai dari lini percetakan hingga ranah wirausaha. Siswa di SMK tersebut dilatih untuk membuat robot yang dapat berfungsi membantu manusia. Meskipun masih purwarupa, namun hal tersebut menjadi pembelajaran coding robot yang efisien.

Lebih lanjut, siswa juga dibekali keterampilan untuk membuat kerajinan Aquascape . Menurut Haryadi, meskipun tidak terdapat dalam mata pelajaran, namun hal ini menjadi salah satu prestasi yang bagus bagi siswa. Pada sektor wirausaha, siswa diajak menjadi entrepreneur melalui dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). 

“Kami ada (usaha) percetakan. Kapasitas produksi kami 200 piece dalam waktu seminggu dengan alat yang seadanya, belum maksimal, ini yang kami kembangkan. Selain produksi sendiri, kami juga ada sesi Sekolah Pencetak Wirausaha. Ada 20 anak yang masih aktif berjualan di online atau car free day , membuka stand sendiri,” imbuh dia. (Wan/JT02)