SEMARANG – Jumlah kasus positif virus Corona di Jateng terus meningkat, bahkan pejabat provinsi dan daerah banyak yang sudah terkena virus berbahaya ini. Kluster baru di Kabupaten/Kota cukup mengkhawatirkan, per 23 Juli 2020 terjadi peningkatan kasus baru dari 898 menjadi 1.172. Positif korona sebanyak 7593 orang dengan pasien sembuh 3.777 dan meninggal 636 orang.

“Kasus kematian di Jateng cukup tinggi, masuk lima besar nasional ini membutuhkan kewaspadaan kita semua baik eksekutif ataupun legeslatif. Anggaran BTT Rp 2.1 triliun  untuk Covid-19 harus segera disalurkan untuk penanganan sektor kesehatan dan ekonomi,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jateng Riyono di Semarang.

Data Jateng menyebutkan bahwa angka reproduksi efektif masih di atas angka 1, artinya masih tinggi dan harus diturunkan di bawah 1. Perlu swab massal dan tracking terhadap kluster baru yang terjadi di Grobogan, Kudus, Wonogiri, Jepara, Kota Semarang dan terbaru di Pemalang serta di RSUD dr Moewardi.

Pemprov mengalokasikan anggaran korona sektor kesehatan lebih dari Rp 426 miliar untuk Dinas Kesehatan dan tujuh rumah sakit. Sektor ekonomi dianggarkan senilai lebih dari Rp 222 miliar untuk enam Organisasi Perangkat Daerah dengan alokasi paling besar di sektor UMKM senilai lebih dari Rp 108 miliar. Sementara Jaring pengaman sosial dianggarkan lebih dari Rp 1,3 triliun dengan alokasi terbesar di Dinas Sosial Rp 1,3 triliun.

“Dana yang sangat besar sekitar lebih dari Rp 1.9 triliun ternyata baru terealisasi lebih dari Rp 558 miliar atau baru 28.13 persen. Ini menurut saya kinerja sangat lambat dan perlu kerja keras eksekutif sebagai eksekutor program penanganan Covid 19,” tutur Riyono.

Kendala pendataan dan lambatnya jaring pengaman ekonomi membuat dana Rp 1.3 triliun untuk bansos baru realisasi Rp 319 miliar. Padahal bansos saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat.

“Dana ada, kenapa lambat realisainya. Dampaknya sudah kita lihat. Pertumbuhan ekonomi saat ini hanya 2.6 persen. Angka kemiskinan bertambah 340.000 lebih, pengganguran juga meningkat,” tuturnya.