SEMARANG – Cuaca ektrim yang dibarengi dengan gelombang tinggi pada pergantian tahun 2022-2023 ternyata berdampak pada sejumlah rumah di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Salah satunya di Kampung Tambak Lorok, puluhan rumah yang terkena dampak gelombang tinggi laut, delapan diantaranya rusak hingga tak bisa ditempati.
Lurah Tanjung Emas, Sony Yudha Putra Pradana, membenarkan bila ada rumah yang rusak akibat dampak cuaca ekstim dan gelombang tinggi. Berdasarkan catatanya, dari 20 rumah yang terkena dampak, delapan mengalami rusak parah.
“Memang benar ada yang rusak akibat cuaca eksrim dan gelombang tinggi sejak akhir Desember 2022 sampai awal Januari 2023 ini. Tapi hanya enam sampai delapan rumah yang rusak parah, itu di RT1. Sisanya terdampak biasa,” kata Sony, Jumat (27/1/2023).
Terlihat, kondisi rumah rusak di Tambaklorok kondisinya hingga menghancurkan tembok, pondasi, bahkan perkarangan rumah. Beberapa rumah pun bahkan sudah ditinggalkan oleh penghuninya.
“Iya, kondisi rusak parahnya sampai jebol temboknya. Jadi enggak bisa ditinggali. Mereka sekarang kondisi mengungsi ke keluarga masing-masing,” bebernya.
Terkait upaya saat ini, Sony mengaku tengah mengusahakan atau mengajukan perbaikan kepada delapan rumah yang rusak parah. Harapanya, delapan rumah itu bisa menerima bantuan perbaikan.
“Ini kami sedang upayakan. Syukur-syukur ada bantuan RTLH (rumah tidak layah huni) atau bedah rumah agar bisa ditinggali lagi,” ngakunya.
Sony pun membernarkan bila dampak dari cuaca ekstrim dan gelombang tinggi selalu terjadi tiap tahun. Namun, ia menegaskan jika tidak tahun selalu ada rumah yang rusak parah.
“Memang tiap tahun selalu begini. Tapi tahun 2021 kemarin tak seperti ini (rumah rusak). Tahun 2022 ini memang lebuh besar ketimbang kemarin dampaknya,” tegasnya.
Kepada masyarakat pesisir, imbuh Sony, dihimbau untuk lebih menjaga diri dan berhati-hati saat, khususnya saat ada gelombang tinggi. Mengingat, kondisi cuaca dan angin kencang yang bisa memicu gelombang tinggi masih belum menentu hingga saat ini.
“Kemudian harapanya, proses terkait tanggul laut bisa segera selesai. Agar dampak bencana bisa diminimalisir atau hilangkan,” tutupnya. (Wan)