JawaTengah.Online — Rumah Sakit (RS) Akademi Universitas Gajah Mada (UGM) yang terhenti pembangunannya sejak tahun 2010, saat ini akan dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Melanjutkan pembangunan rumah sakit ini dalam rangka membuat RS rujukan penanganan Covid-19 untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan COVID-19.
“Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 m2,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kondisi terakhir pembangunan RS Akademi UGM ini sebenarnya sudah 75%. Sehingga percepatan penyelesaian rumah sakit diharakan selesai minggi ke-4 Mei 2020. RS rujukan tersebut nantinya akan memiliki kapasitas 107 tempat tidur untuk rawat inap, ruang tindakan dan ruang isolasi.
Total sebanyak 139 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan RS Akademi UGM tersebut, dimana pelaksanaanya tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.