JawaTengah.Online — Ribuan driver roda dua dan empat yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ODO) menggeruduk kantor Gubenur Jawa Tengah, Senin kemarin (7/2/2022) . Dalam aksi itu, mereka melebur menjadi satu menyuarakan agar pemerintah setempat memperhatikan kesejahteraan para driver.
Hal itu disampaikan Humas ODO Jawa Tengah, Astrid Jovanca, usai melakukan unjuk rasa. Dalam aksi ini, pihaknya menuntut perubahan tarif dari aplikator.
“Karena tarif ini sudah polemik lama. Kita meminta untuk pemerintah setempat atau regulator setempat untuk lebih aware (perhatian) atau serius dalam menanggapi masalah kami. Karena ini bukan cuma masalah aplikator dan driver,” kata Jovanca, sapaan akrabnya.
Jovanca menjelaskan, permasalahan tarif tersebut selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Terbaru, ia mencontohkan dari yang sebelumnya 7,200 sekarang menjadi 6,400.
“Jadi bukannya semakin naik malah semakin turun (tarif). Itu (tarif) per 0 kilo meter sampai 4 kilo meter,” jelas dia.
Selain permasalahan tarif dan peranan pemerintah provinsi, lanjut Jovanca, pihaknya juga menuntut soal Dasar Hukum (Dakum). Yakni peraturan pemerintah untuk roda dua nomor 12 dan roda empat nomor 118.
“Dasar hukum itu sudah ada, tapi belum diberlakukan secara betul. Nah itu yang kita minta kejelasannya, supaya benar-benar berjalan. Karena jika berjalan secara benar, dari aplikator tidak akan semena-mena kepada driver,” lanjut dia.
Jovanca juga merasa kecewa dengan sejumlah sikap aplikator yang tidak serius menyikapi tuntuan ODO Jawa Tengah kali ini. Pasalnya, dari empat aplikator yang diundang, hanya dua yang berkenan hadir.
“Pihak aplikator ada Maxim, Shopee, Grab dan Gojek. Tapi hanya ada 2 pihak (bisa hadir), Grab dan Shopee. Lainnya tidak tau alasannya apa, padahal jelas yang mengundang dari regulator setempat,” pungkas dia.
Kesempatan sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menyampaikan, pihaknya telah melakukan audiensi dengan perwakilan ODO Jawa Tengah. Ke depan sesegera mungkin akan melakukan tindakan lanjutan dari hasil pertemuan tersebut.
“Tadi diterima langsung (audiensi) oleh Bapak Sekda (sekretaris daerah) provinsi Jawa Tengah. Unek-unek mereka sudah disampaikan semua ke kita. Dalam minggu ini, rencananya akan kita panggil (aplikator), sehingga apa yang menjadi tuntutan dari rekan-rekan mitra driver nanti kita sampaikan,” pungkas Henggar. (Wan/JT02)
