Semarang, Jawatengah.online – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bulan suci Ramadhan menjadi momentum untuk semakin memperkuat toleransi masyarakat di Kota Atlas yang selama ini sudah terjalin baik.

“Mungkin ada perbedaan dimulainya bulan Ramadhan, tetapi ini semuanya adalah sama nawaitu (niat, red.) beribadah,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di sela kirab budaya Genuk, di Semarang, Jumat (8/3) sebagaimana dikutip dari Antara Jateng.Com

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memukul bedug mengawali kirab budaya sambut Ramandhan 1 Ramadhan 1445 H

Menurut dia, masyarakat harus saling menghormati satu sama lain, termasuk mengenai kemungkinan adanya perbedaan penentuan hari pertama puasa Ramadhan, sebab semuanya sama-sama bertujuan untuk ibadah. (01)

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memukul kentongan sebagai pembuka kirab budaya yang digelar masyarakat Genuk, Semarang, Jumat (8/3/2024).

Pewarta : Redaksi, Editor : Bangsar24