Foto : Menteri Keuangan, Sri Mulyani, melihat-lihat produk hasil UMKM binaan Bank Jateng didampingi Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, di lantai II Kantor Pusat Bank Jateng, Jalan Pemuda, Semarang
DIREKTUR Utama Bank Jateng Supriyatno menegaskan komitmennya dalam penyaluran kredit mikro sesuai dengan visi visi yang diembannya, sekaligus agar dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Melalui Kredit Mikro diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran di Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan dalam menutup workshop “Meneropong Prospek dan Bentuk Ke Depan Kredit Usaha Mikro“ di Rumah Inspirasi Supriyatno, Yogyakarta, awal Maret lalu
Dikatakan Bank Jateng sudah di jalur yang benar hal ini terlihat dari angka- angka yang dicapai oleh Unit Layanan Mikro, sesuai dengan misi Bank Jateng yang fokus ke bisnis Ritel.
Adapun kekurangan dari sisi teknologi dan kekurangan lain akan diperbaiki segera untuk mencapai Layanan mikro yang lebih baik dan efisien.
Pengembangan penyaluran kredit kepada usaha mikro di Bank Jateng diperlukan komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholder, adanya monitoring kredit yang kuat agar kualitas kredit terjaga dengan baik serta pendampingan kepada para pelaku UMKM.
Demikian antara lain hasil dari workshop “Ngobrol Santai Bareng Pakar Perbankan dan Direksi Bank Jateng tersebut. Adapun narasumber dalam workshop tersebut adalah Krisna Wijaya, Direktur LPPI dan praktisi perbankan senior, Agus Rachmadi, Direktur BRI Microfinance Center, dan Maswar Purnama, Regional CEO Bank Mandiri Jawa Tengah.
“Tolok ukur keberhasilan jika bank mampu mengantar dan mengawal pelaku UMKM naik kelas menjadi usaha yang lebih besar,” kata Hanawijaya, Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jateng.
Dalam pendampingan pelaku UMKM, Bank Jateng bekerja sama dengan Sparkassenstiftung telah melaksanakan pelatihan manajemen usaha melalui pelatihan Micro Business Simulation (MBS) sebanyak 736 kali pelatihan kepada 9.453 pelaku UMKM dan pelatihan perencanaan keuangan melalui pelatihan Saving Games sebanyak 152 kali pelatihan kepada 1.988 peserta.
Untuk kinerja Unit Layanan Mikro “Bank Jateng Mitra” yang dilaunching pada bulan Februari 2017 telah menyalurkan kredit Mitra Jateng sebesar Rp 1,5 Triliun dengan jaminan tambahan (outstanding) Rp 1,23 Triliun, yang disalurkan kepada 8.821 pelaku UMKM dengan Non Performing Loan (NPL) 0,37%.
Bank Jateng telah mengembankan Unit Layanan Mikro Bank Jateng ”Mitra” yang salah satu skemanya menggunakan metodologi Kredit Usaha Mikro (KUM) dan advisory Sparkassenstiftung Jerman melalui Savings Banks Foundation for International Cooperation (SBFIC).
Pengembangan Unit Layanan Mikro tersebut, untuk mendukung Bank Jateng dalam berkontribusi bagi pembangunan perekonomian masyarakat di daerahnya yaitu di Provinsi Jawa Tengah.
Kredit Produktif
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6 /2016 , Bank Pembangunan Daerah sebagai bagian dari bank umum dituntut untuk terus memperbesar porsi kredit produktifnya, termasuk kredit untuk Usaha Menengah, Kecul, dan Mikro (UMKM).
Bank Jateng terus memperbaiki model bisnis mikro yang dibangunnya. Hubungan antara bank dan nasabah UMKM tidak hanya menjadikan nasabah mikro sebatas sebagai objek bisnis. Pinjaman yang diberikan benar-benar diarahkan untuk kegiatan produktif yang memberikan manfaat bagi perekonomian.
Pelatihan UMKM
Bank Jateng juga ditunjuk sebagai penyalur KUR ( Kredit Usaha Rakyat ) tahun 2020 dan telah disalurkan sampai dengan Pebruari 2020 sebesar 437 M kepada 3.203 pelaku UMKM.
Bank Jateng mendapatkan Kuota Plafond sebesar Rp. 2T di tahun 2020 dan diharapkan target tersebut dapat semua disalurkan sampai bulan Juli 2020 agar bisa mengajukan penambahan alokasi Plafond sebesar 1 T lagi, sehingga total KUR yang disalurkan mencapai 3T di akhir tahun 2020. (ADV-01)