
SOLO, JawaTengah.Online – Harapan masyarakat Solo Raya untuk melihat Persis Solo main kandang (home) di Stadion Manahan nampaknya belum kesampaian. Laskar Sambernyawa kemungkinan besar harus menjadi tim musafir lagi dalam menjalani Liga 2 tahun ini.
Stadion Manahan Solo yang menjadi kebanggaan masyarakat Solo Raya sudah ditetapkan masuk dalam daftar venue yang digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 2021. Karena itu, stadion berkapasitas 20 ribu penonton ini harus dalam kondisi baik, terutama menghindari kerusakan akibat ulah suporter.
Sampai saat ini, Stadion Manahan masih menjadi kewenangan pemerintah pusat. Proses renovasi baru saja rampung, dengan menelan anggaran sekitar Rp 317 miliar. Stadion kebanggaan Wong Solo itu sempat dibuka untuk publik saat berlangsung peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2019.


Karena statusnya belum diserahkan ke Pemerintah Kota Surakarta, sekaligus disiapkan untuk gelaran Piala Dunia U-20, maka kecil kemungkinan Persis bisa menggelar laga home di Manahan. Dalam dua musim terakhir, Persis Solo harus mengungsi ke Stadion Wilis Madiun.
Meski demikian, pelatih Persis Solo Salahudin tetap berharap timnya bisa main di Stadion Manahan. Sebab dukungan suporter secara langsung di kandang sendiri bisa memompa semangat para pemain untuk tampil lebih maksimal.
“Kalau suporternya semangat, para pemain juga pasti bersemangat. Semoga Persis bisa berkandang di Stadion Manahan Solo,” jelas Salahudin.

Stadion Manahan Harus Steril
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku belum dapat memberikan lampu hijau bagi Persis untuk berkandang di Stadion Manahan.
“Pemkot Solo masih menunggu serah terima dari pemerintah pusat. Kemudian perlu kajian, apakah pengelolaan Stadion Manahan ada di pihak ketiga, atau seperti apa, karena agenda Piala Dunia tidak boleh main-main tentunya,” ujar Wali Kota, Sabtu (25/1).

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solo, Joni Hari Sumantri, mengemukakan Stadion Manahan harus steril untuk kegiatan non-olahraga, termasuk lalu-lalang para pedagang kaki lima (PKL).
Sterilisasi Stadion Manahan sebagai venue Piala Dunia U-20 terbagi menjadi tiga ring. Untuk ring 1 dan 2, yakni kompleks dalam stadion, dipastikan sudah beres. Untuk ring 3 perlu pembahasan lebih khusus, karena menyangkut fungsi kawasan di luar pagar stadion.
“Aktivitas perdagangan seperti PKL memang harus ada penanganan khusus. Untuk itu kami menunggu surat resmi dari PSSI seperti apa arahannya,” tuturnya. (JT Online)

