JawaTengah.Online – Perkampungan daerah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota memang identik dengan nuansa angker bagi masyarakat umum. Lantas, dimana letak keangkeran dan keganjalan mistis yang sering dirasakan warga sekitar maupun luar kampung tersebut?

Ketua RT05 Bergota krajan, Bayu Suprihatin (32), mengatakan jalan Bergota Krajana menjadi salah satu yang sering disebut oleh remaja di kampungnya. Tak hanya itu, terkadang juga ada aduan dari masyarakat luar yang mengalami fenomena mistis. 

“Kalau cerita orang sini (Krajan), anak muda banyak yang ngomong dari (jalan) pos (RT dan RW) masuk ke warga itu (Bergota Krajan). Katanya banyak yang jahat (diganggu). Terus yang masuk kampung Gunung Brintik itu juga sering menganggu,” kata Bayu, saat dijumpai, Senin (30/5/2022). 

Mengenai kejadian mistis tersebut, terang Bayu, kebanyakan mengalami fenomena tersesat berulang-ulang (kembali ketempat semula). Bahkan, ada yang tanpa sadar berjalan hingga tengah-tengah makam. 

“Ceritanya banyak yang nyasar (tersesat), tau-tau sudah pagi, sampai makam. Ada yang kesurupan juga. Terus ada yang diboncengin pocong dan banyak lagi ceritanya, itu cerita mistis anak-anak remaja,” terang dia

Saat mencoba melintasi jalan tersebut, bagi masyarakat luar tak heran bila berdebar-debar. Selain terkesan singup dan sepi, sepanjang kanan kiri hanya ada pemandangan makam dan pepohonan. 

Lebih lanjut, tak hanya berdasarkan kisah warga, Bayu pun menceritakan pengalamannya saat mengalami kejadian mistis di jalan Bergota kamar mayat. Yakni peristiwa 10 tahun lalu saat ia sedang perjalanan pulang rumah usai menjemput kekasih usai bekerja, yang sekarang sudah menjadi istrinya. 

“Zaman masih gelap, pas itu naik masih banyak pohon besar, sekitar jam 01.00 WIB (dini hari). Motor saya berhenti (mogok) di tengah jalan. Anehnya, tak majuin ngak bisa, mundur ngak bisa, kaya ada yang menahan,” pungkas dia. 
Beruntung, setelah ada seorang warga yang turun dan membantu, mendadak motor

Bayu menyala. Kendati demikian, saat ia turun kembali seorang diri, kejadian mistis kembali dialami. 

“Waktu istri saya naik manggil warga situ, setelah ada salah satu warga turun, baca doa, akhirnya bisa jalan. Tapi setelah saya antarkan terus pulang sendiri, turun lagi, pas lewat itu lagi saya seperti digruduk (dilempari) batu kecil (krikil),”ujar Bayu.

Sementara itu, hal serupa turut diamini Sartini (60). Ia menyebut jalan Bergota Krajana memang sering jadi perbincangan remaja sekitar. 

“Sering dengar juga (kejadian mistis), katanya ada perempuan cantik, naik becak, pas sampe atas, turun, tiba-tiba udah hilang, sering kehadian kaya gitu. Terus denger kalau malem-malem, di sana (jalan Bergota Krajana, ada yang melihat pocong, deket wet (pohon) besar yang berdiri di sana,” imbuh dia. (Wan/JT02)