JawaTengah.Online – Selain protokol kesehatan (prokes), vaksinasi juga menjadi salah satu yang digadang-gadang untuk menekan angka penularan kasus Covid-19. Kendati demikian, capaian vaksinasi Jawa Tengah sepanjang wilayah pantura perlu mendapat perhatian serius.


Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, Jumat (4/2/2022) siang. Ia mengatakan, sampai saat ini yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Provinsi (Pemprov) terkait capaian vaksinasi adalah wilayah pantura.

“Yang masih jadi PR (vaksinasi) Jawa Tengah yaitu pantura. Seperti Brebes, Pemalang, Tegal. Daerah-daerah itu, capaian vaksinnya belum tercapai. Kemudian kasusnya juga lumayan. Sehingga memang butuh dorongan,” kata Yunita, sapaan akrabnya. 


Sedangkan jumlah kasus tertinggi, Yunita mengungkapkan, kota-kota besar Jawa Tengah masih mendominasi. Pasalnya, pihaknya menilai daerah kota memiliki mobilitas yang juga tinggi.

“Masih didominasi kota besar karena mobilitasnya tinggi. Seperti Semarang, kemudian Surakarta. Tapi meski kasus barunya masih banyak, kesadaran masyarakatnya juga tinggi. Jadi cakupan vaksinasinya bagus,” terang dia.

Maka dari itu, Dinkes Jateng menegaskan pentingnya vaksinasi sebagai pencegah penularan kasus Covid-19. Mengingat saat ini sudah ada kasus baru vairan omicron.

“Makanya ini (vaksinasi) perlu didorong, mengingat di beberapa daerah kesadaran masyaraktnya juga masih rendah.Karena masyarakat ada yang berfikir varian baru itu paparanya riang. Padahal kan, kalau secara keseluruhan tidak bisa begitu saja. Karena yang jadi persoalanya, efek penularan (varian baru atau omicron) tidak kepada orang sehat saja, tapi juga kepada mereka yang punya komorbid,” tegas dia.

Yunita menambahkan, saat ini capaian vaksinasi juga menjadi salah satu indikator penentu level Pembatasan pemberlakukan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Hal itu yang membuat wilayah Jawa Tengah banyak yang naik menjadi level 3.

“Itulah kenapa level (PPKM) Jawa Tengah banyak yang 3. Padahal dulu tidak. Karena sekarang itu, leveling (PPKM) indikatornya total vaksin lansia lebih dari 70 persen. Kalau dulu kan, 70 persen total vaksin cakupan keseluruhan,” tutup dia. (Wan/JT02)