Dampingi Presiden “Groundbreaking” Paralympic Training Center.

SEMARANG, Jawatengah.online– Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking Paralympic Training Center, di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jumat (8/3/2024).

Menurut Nana, pembangunan Paralympic Training Center sangat penting untuk pembinaan atlet paralympic di Indonesia. Dengan pembinaan yang baik, akan meningkatkan kualitas maupun prestasi atlet paralympic Indonesia di kancah internasional.

Presiden Jokowidodo saat melakukan groundbreaking Paralympic Training Center, di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

“Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi, karena Jawa Tengah dipilih untuk (lokasi) pusat pelatihan paralympic tingkat nasional,” kata Nana, seusai mendampingi Presiden Jokowi.

Ia kembali menegaskan pernyataan Presiden Jokowi tentang capaian atlet paralympic Indonesia, yang sangat membanggakan. Sejauh ini atlet paralympic mampu membawa Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara. Juga peringkat keenam pada gelaran Asian Paragames di Guangzhou, Cina.

“Ini prestasi baik, dan tentunya ke depan bisa ditingkatkan kembali,” bebernya.

Menurut Pj Gubernur, pembangunan training center tingkat nasional di wilayah Jawa Tengah cukup tepat. Sebab, selama ini Jawa Tengah dapat dikatakan sebagai rumahnya atlet paralympic. Bahkan, kantor National Paralympic Committee of Indonesia juga berada di Jawa Tengah, tepatnya di Kota Surakarta.

Sebutan Jawa Tengah gudang atlet paralympic dibuktikan dari banyaknya atlet dari Jawa Tengah, yang menjadi tulang punggung kontingen Indonesia pada gelaran Asian Paragames beberapa waktu lalu. Total ada 37 atlet paralympic asal Jawa Tengah, yang ikut serta dalam ajang tersebut.

“Kita memperoleh 12 emas, 12 perak, 14 perunggu. Ini prestasi yang sangat baik bagi atlet Jawa Tengah, kalau dibandingkan dengan provinsi lain,” ungkap Nana.

Ditambahkan, selama ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menaruh perhatian serius terkait pembinaan atlet paralympic. Pembinaan dilakukan melalui Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparpeda) untuk kategori junior atau pelajar, Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) untuk atlet senior, serta pemusatan latihan daerah dan PPLOP Paralympic.

Bisa Cetak Prestasi

Presiden Joko Widodo mengatakan, Paralympic Training Center di Delingan, Karanganyar, dibangun di atas lahan seluas delapan hektare, dengan anggaran Rp409 miliar. Terdiri atas gelanggang olahraga (GOR), asrama, ruang peralatan, ruang ganti atletik, tribun, skybridge, skywalk, lapangan atletik, dan sebagainya. Training center itu dapat menampung sekitar 300 atlet dan pelatih.

“Sarana olahraga yang dibangun ini berstandar internasional bagi atlet penyandang disabilitas. Saya harap training center untuk atlet paralympic ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan mencetak prestasi,” katanya.

Sementara itu, Presiden National Paralympic Committee of Indonesian (NPCI) Senny Marbun, sangat senang pembangunan training center dapat dimulai tahun ini. Sebab, fasilitas itu yang diharapkan oleh atlet-atlet paralympic untuk meningkatkan kualitas dan prestasi.

“Pembangunan ini yang kita harapkan agar prestasi kita semakin memuncak ke atas,” ujar dia. (01)

Pewarta : Redaksi, Editor : Bangsar