Perlu intervensi untuk terus meningkatkan kuantintas dan kualitas produk tembakau

SEMARANG, Jawatengah.Online: Anggota DPRD Jateng dari Fraksi PPP, H. Ngaini Richardl, S.HI, MM mengatakan tak ada partai di Temanggung yang bisa mengusung bupati dan wakil bupati, tanpa koalisi. Persaiangan akan ramai, karena petahana maupun pejabat bupati punya rencana nyalon.

Salah satu misi bupati mendatang harus bisa benahi perekonomian tembakau yang jadi tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Pada Pilkada 2024 Temanggung ini, Ngaini sendiri oleh partainya didorong untuk maju menjadi bakal Calon Wakil Bupati.

Ngaini Richardl saat diwawancari di kanal Youtube “Inspirasi Jawa Tengah”

Kepada Bambang Sadono di Kanal Youtube ” Inspirasi Jawa Tengah”, politisi kelahiran 23 Januari 1978 mengungkapkan tentang rencana pencalonannya dan dinamika politik di Temanggung menghadapi Pilkada 2024.

Legislator Gedung Berlian dua periode ini menambahkan didalam Pemilu tahun 2024 ini, Partainya yaitu PPP suaranya justru cenderung naik, dari kabupaten, provinsi sampai RI. Untuk kabupaten sendiri naik dari 48.000 menjadi 58.000 suara dari pemilu 2019 lalu, begitu juga halnya dengan tingkat provinsi dan RI yang naik dari 47.000 jadi 54.000 suara.

Namun hal ini tidak mempengaruhi jumlah kursi dari pemilu tahun 2019 lalu yakni masih sama dengan jumlah 5 kursi di DPRD Temanggung, sehingga menyebabkan PPP Temanggung tidak bisa mengusung wakilnya karena memang suara yang diperoleh tidak sama dengan daerah lain.

”Ini menjadi PR bersama bagi semua kader jelang pemilu 2029 mendatang, namun Ngaini mengatakan tidak perlu berkecil hati karena masih ada momentum politik di tahun ini yaitu pilkada 2024. “Nah harapannya setidak-tidaknya teman-teman P3 Temanggung ini masih tetap bisa eksis ya, syukur bisa menempatkan kadernya untuk ikut kontestasi pilkada 2024 besok,” ujarnya.

Kendati begitu guna memperlancar jalan nanti, tambah politisi alumni prodi Magister Menagemen Unissula, agaknya tetap dibutuhkan koalisi dengan partai lain karena di Temanggung tidak ada partai yang dominan menguasai.

Dikatakan Ngaini, P3 sendiri sudah melakukan komunikasi dengan empat partai besar seperti PDIP, Golkar, PKB dan Gerindra dimana dengan jumlah 5 kursi yang dimiliki diharapkan bisa melengkapi kuota untuk mengusung paslon nanti.

”Diantara nama bakal calon yang diusung, ternyata terdapat namanya untuk bisa maju mencalonkan diri. Hanya untuk pasangannya belum bisa menentukan karena faktor dinamika politik di Temanggung yang masih bisa berubah dan juga belum ada surat rekomendasi, maka dari itu Ia akan tetap tunduk dan menunggu arahan dari partai,” paparnya..

Potensi Tembakau.

Berbicara Kabupaten Temanggung yang bakal dijadikan ajang perjuangan keduanya setelah Pileg, Ngaini mengatakan mayoritas masyarakat di Temanggung bekerja sebagai petani. Mayoritas hasil bumi yang diandalkan oleh masyarakatnya adalah tembakau.

Komoditas tembakau ini sering menjadi tolok ukur tingkat kesejahteraan masyarakat di Temanggung, meskipun dalam lima tahun ini cenderung terus turun.

”Hal ini yang akan menjadi pekerjaan utama bagi calon Bupati mendatang, apakah tembakau kedepan akan masih jadi komoditas utama atau tidak, jika ya maka harus ada intervensi langsung guna meningkatkan jumlah produksi maupun kualitas di Kabupaten Temanggung, ” tambahnya.

Tidak ketinggalan Ngaini juga melihat, Temanggung dari segi sosial budaya yakni banyak seni-seni kebudayan khas yang dimiliki oleh Kabupaten Temanggung, dimana bahkan ditingkat RT dan desa masing-masing mempunyai khasnya tersendiri.

Artinya Temanggung menurutnya memiliki potensi yang luar biasa bila mampu dikelola dengan baik bahkan bisa jadi daya tarik wisata. Karena jika memang bisa dijadikan objek wisata maka nantinya akan bisa menggerakan ekonomi masyarakat yang pasti juga dapat meningkatkan kesejahteraan.

Oleh karena itu Ia berpesan agar pemimpin kedepan bisa mengelola dengan baik potensi ini sehingga Temanggung yang diapit oleh 2 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) taitu Candi Borobudur & Dieng, itu menjadi Kabupaten penyangga yang masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaatnya.

“Nah ini saya kira bisa jadi catatan bagi calon Bupati kedepan untuk bisa mengoptimalkan potensi tembakau dan pariwisata yang ada di Kabupaten Temanggung,” terangnya.

Pengembangan Masyarakat

Ngaini bersama Ketua DPW PPP Jateng H. Masruhan Samsuri dalam acara dialog politik

Ngaini mulai terjun ke politik dengan bergabung ke partai PPP, setelah itu menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah hingga periode saat ini. Ia mengaku awal bisa tertarik ke dunia politik karena memang sudah aktif di organisasi dan kegiatan aktivis pada saat kuliah dulu.

Tahun 2009 dirinya resmi mendaftar sebagai bakal caleg namun belum berhasil dan dianggap sebagai pembelajaran saja. Baru pada 2014 Ia diminta untuk maju jadi anggota DPRD Jateng dan terpilih sampai dengan 2 periode (2014-2019 dan 2019-2024).

Periode pertamanya berada di komisi D yang membawahi bidang infrastruktur, ia diminta oleh partainya untuk masuk kesana karena agar dapat membenahi infrastruktur terutama jalan raya di Jateng yang waktu itu masih tergolong kurang baik.

Berhubung dulu dirinya sudah aktif dan berpengalaman di dalam program nasional pengembangan masyarakat bidang pembangunan infrastruktur wilayah pedesaan, maka hal itu dirasa sejalan dengan visi-misinya saat menjadi Caleg.

Disitu Ia kemudia fokus dalam bagian pengawasan baik anggaran, pembuatan perda maupun pembangunan, terutama pembuatan perda tentang standarisasi jalan yang ada di Jateng. Kemudian di periode keduanya Ia masuk ke komisi B dimana dapilnya dari Temanggung, wonosobo, Purworejo yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan peternak, ini dirasa lebih sejalan dengan latar belakangnya disana.

Selama di komisi B Ia bersama rekan berhasil membuat Perda no.5 tahun 2021 mengenai fungsli legislasi tentang perlindungan pelaku ekonomi kreatif di Jateng yang selama ini belum ada payung hukumnya. Kemudian juga Perda no 8 tahun 2022 tentang optimalisasi fungsi Balai penelitian bibit peternakan, perikanan & pertanian.

”Karena selama ini tidak berfungsi dengan baik yang menyebabkan Jateng tidak memperoleh bibit-bibit unggul dan banyak ambil dari daerah lain,” jelas Ngaini.. Terakhir Perda ketiga yang sangat menggembirakan baginya yaitu tentang pemasaran semua hasil produk tadi termasuk UMKM, karena selama ini menurutnya persoalan masyarakat selama ini adalah pemasaran.

“Nah tiga perda didalam periode ini yang sudah berhasil kita buat, semoga nanti dapat bermanfaat bagi masyarakat Provinsi Jawa Tengah,” pungkasnya. (01)

Penulis : – Rizky Erlangga : Editor : @bangsar24