
Penulis : Rizky Erlangga
BREBES, Jawatengah.Online : Dian Alex Chandra Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah di Indonesia (ABMI) siap maju sebagai Calon Bupati Brebes di Pilkada 2024-2029. Bila ia terpilih akan prioritas program pertanian. Ia berharap masyarakat mengikuti pilkada yang fair dan bersih, tidak melakukan metode pilkada transaksional (money politik).
Dian Alex Chandra mengungkapkan hal itu dalam wawancaranya dengan Bambang Sadono di Kanal Youtube “Inspirasi Jawa Tengah” baru-baru ini.
Untuk mendukung pencalonanya Alex mengatakan ia tak akan melakukan transaksiona. Kendati demikian, bukan berarti Alex sendiri menutup kemungkinannya untuk dapat ikut berpartisipasi dalam konstestasi Pilkada serentak mendatang.

” Saya tetap mencoba peruntungannya dengan memulai proses penjajakan ke beberapa partai diantaranya di PKB, Gerindra dan PKS, ” tandas Alex.
Bahkan berdasarkan hasil tes partai menurut Alex, dirinya dianggap sudah layak & siap untuk maju jadi bakal Cabup Brebes. Akan tetapi justru Ia sendiri yang malah merasa belum 100% siap karena menurutnya masyarakat Brebes juga nampaknya belum siap dalam mengikuti pilkada yang fair dan bersih, tidak melakukan metode pilkada transaksional (money politik).
Namun tetap akan ia kembalikan lagi ke masyarakat jikalau mereka ingin dirinya jadi pemimpin kedepan maka Ia akan siap berjuang. “Kalau memang semuanya dihitung dengan uang, saya lebih baik mundur dari awal, tapi kalau tidak transaksional, saya siap,” tegasnya.
Ia menambahkan mengabdi kepada masyarakat itu tidak harus jadi Bupati melainkan dapat melalui beberapa jalan. Salah satunya dengan menjadi Petani Bawang Merah dimana saat ini, ia bersama rekan-rekan petaninya sudah berhasil mengusulkan program-program pro petani diantaranya program bantuan pupuk gratis.
Bahkan dalam setahun dirinya bisa memberikan bantuan pupuk kepada total 2000 hektar lahan petani bawang merah yang ada di Kabupaten Brebes dan 7.850 hektar secara total keseluruhan kelompok petani Asosiasi Bawang Merah di Indonesia.
Dikatakan Alex lebih lanjut, dalam selama 10 tahun belakangan ini masa kepemimpinan Bupati sebelumnya, tidak ada sedikitpun perhatian yang ditunjukkan kepada petani. Hal ini terbukti dari total APBD Rp, 3 Trilyun dari dinas pertanian cuma ada dana sebsar Rp, 3 Milyar saja yang digelontorkan ke sektor pertanian, yang langsung habis untuk gaji pegawai tidak akan sampai menyentuh program.
Padahal menurutnya pertahanan utama masyarakat Brebes berada di sektor pangan (pertanian), terbukti saat wabah covid kemarin daerahnya tidak mengalami resesi karena memang juga Indonesia termasuk negara agraris berbanding terbalik dengan negara lain misal Amerika.
“Tapi kenapa pemerintah kita tidak memperdulikan pertanian, selalu di industri, banyak lahan pertanian dijadikan industri & tidak bisa lagi dimanfaatkan karena amdal tidak diperhatikan, musim hujan kebanjiran, kemarau tidak ada air,” kritiknya.
Sementara program pertama yang akan ia usulkan adalah membuat perda tentang jadwal pola tanam bagi petani yang selama ini menurutnya petani bawang merah tidak ada yang mengomandoi, menanam dan memanen sesuai dengan keinginan mereka saja.
Kedua persiapkan infrastrukturnya, terutama irigasi dan bendungan agar bisa menampung air hujan tidak hanya langsung terbuang ke laut. Jadi ketika nanti musim kemarau petani punya cadangan air yang cukup, minimal mampu mengairi sawah sampai bulan September.
Hal ini yang ternyata menyebabkan banyak petani yang bermigrasi ke Kabupaten Majalengka, karena sarana lebih memadai, namun biayanya mahal dimana bisa mencapai Rp. 15 juta / hektar (Lahan 10 juta, Air 5 juta).
Hal ini yang menurut Alex cukup merugikan bagi Kabupaten Brebes karena hasil bumi & kerja keras petaninya malah dinikmati oleh kabupaten sebelah. Oleh karena itu peran Bupati penting untuk mengusulkan anggaran untuk membangun kelengkapan infrastruktur penunjang petani bawang merah tersebut.
Melunasi Hutang

Dian Alex merupakan salah satu tokoh yang aktif dalam pengembangan sektor pertanian terutama komoditas Bawang Merah. Sudah menjadi petani bawang merah sejak tahun 2006, pernah mengenyam bangku kuliah jurusan Farmasi di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi namun tidak sampai lulus.
Kembali ke Brebes untuk kembali berkutat dengan bawang merah dengan mengawali sebagai calo dimana membantu menjualkan hasil produksi dari petani ke pengepul. Setelah itu baru memulai bertani lagi sendiri pada tahun 2007.
Pernah juga usaha showroom mobil hingga jual beli baju impor demi melunasi hutang sebanyak Rp, 17 M pada tahun 2010. Tapi pada akhirnya kembali lagi ke passionnya di bawang merah pada tahun 2014. Tahun 2018 sudah mulai keliahatan hasilnya dan di tahun 2024 lahannya sudah mencapai 800 hektar.
Menurutnya potensi Bawang merah di Kabupaten Brebes ini sangatlah luar biasa, namun tidak ditanggapi serius oleh dinas pertanian maupun pejabat terkait sehingga tidak bisa dioptimalkan. Bahkan ternyata produksinya dari tahun ke tahun makin menurun lebih tepatnya dimulai dari tahun 2020 – sekarang.
Menurut data dinas pertanian Kabupaten Brebes di tahun 2023 produksinya hanya sekitar 270 ribu ton saja dalam setahun dimana sebelum tahun 2020 produksinya sebanyak 350 ribu ton / tahun. Hal itu menyebabkan Brebes kini tertinggal jauh dengan daerah-daerah baru penghasil bawang merah lainnya yang per hektarnya bisa produksi sampai 20 ton.
Brebes sendiri maksimal hanya bisa produksi 15ton / tahun itupun kalau cuaca sedang baik. “Karena apa? Petaninya cenderung dilepaskan (autopilot), ada perhatian dari pemerintah tapi tidak maksimal, padahal kita masih tertinggi di Indonesia,” ujarnya.
Maka dari itu banyak desakan dari para rekan petani agar dirinya bisa maju mencalonkan diri jadi Calon Bupati Brebes, Alex sendiri mengaku belum mengiyakan semua tawaran tersebut karena Ia berfikir politik khususnya pilkada memerlukan biaya yang besar.
Namun untungnya ia sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mengoptimalkan kelompok taninya guna mendukung programnya nanti, dimana disana ia sudah menyediakan benih dan pupuk untuk para petani yang mana nanti ketika panen akan ditampung & dibelinya langsung sendiri. Itulah salah satu bentuk perjuangannya dalam usahanya berkhidmat atau mengabdi kepada masyarakat Kabupaten Brebes nanti. (01)
Editor : @bangsar@.