SEMARANG, Jawa Tengah Online – Sebanyak 21 daerah kabupaten / kota di Jawa Tengah akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), 23 September 2020. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020.
Sementara para kandidat calon yang ingin tampil sebagai orang nomor satu di daerahnya, juga telah memilih partai mana yang akan dijadikan ‘kendaraan’ untuk tampil sebagai calon kepala daerah.
Yang jelas, dari sekian banyak partai yang ada, baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah melakukan penjaringan bakal calon (balon), baik untuk bupati/walikota maupun wakil bupati/wakil walikota. Sedangkan partai lainnya, belum jelas kapan akan melakukan pendaftaran penjaringan.
Untuk para balon bupati/walikota dan balon wakil bupati/walikota, tampaknya juga tidak hanya akan mendaftar di satu atau dua partai. Bahkan mungkin keseluruhan partai dimasukinya untuk diminta dukungannya. Karena untuk partai yang suaranya dalam Pemilu 2019 lalu kurang dari 20 persen, tidak bisa mencalonkan secara mandiri, namun harus berkoalisi dengan beberapa partai lainnya.
Ketua Komisi A DPRD Prov Jateng, Muhammad Soleh ST mengakui adanya kesiapan kalangan partai yang mulai melakukan kegiatannya untuk memilih para calon kepala daerah di masing-masing kabupaten/kota yang dipastikan akan menyelenggarakan pilkada.
“Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menyelenggarakan rapat kerja (raker) yang khusus membahas penyelenggarakan pilkada di 21 kabupaten/kota di Jateng. Dan sudah dipastikan, dana untuk kegiatan tersebut telah disiapkan di masing-masing kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada,” tuturnya ketika dihubungi Tabloid Jawa Tengah di ruang kerjanya, belum lama ini.
Komisi A yang antara lain bertugas menangani permasalahan pemerintahan di seluruh wilayah Jawa Tengah sambungnya, telah memantau kesiapan penyelenggaraan pilkada tersebut. Termasuk dengan KPU Prov Jateng, juga telah menyelenggarakan rapat persiapan.
Dia berharap, kegiatan pilkada secara serentak di 21 kabupaten/kota nanti, dapat berjalan dengan lancar, aman dan sukses. Karenanya kepada semua pihak diminta untuk menahan emosi dan sekaligus menjaga kondusifitas di daerahnya masing-masing.
“Bagi pra calon kepala daerah, hendaknya juga harus sudah menata hati. Siap untuk menang dan juga siap untuk kalah. Karena dalam pilkada, menang atau kalah pasti akan terjadi,” tutur Soleh.
Asset daerah
Selain berbicara masalah pilkada, Muhammad Saleh ST yang juga politikus Partai Golkar ini, juga mengungkapkan tentang permasalahan asset daerah milik Pemprov Jateng. Menurutnya, hingga kini asset daerah tersebut masih belum tertata dengan baik.
Dari hasil pengamatannya, asset daerah milik Pemprov Jateng dibagi menjadi beberapa kategori. Yakni, asset daerah yang terdaftar dan sudah dikuasai serta dimanfaatkan oleh pemprov. Ada juga asset milik pemprov, tapi masih dikuasai oleh beberapa kabupaten/kota. Di antaranya, lahan-lahan sekolahan.
Selain itu, ada juga asset milik pemprov yang masih bersengketa dengan pihak ketiga. Dalam hal ini, Pengadilan Negeri sudah memutuskan bahwa asset tersebut resmi milik Pemprov Jateng, namun sertifikat pemilikannya masih dalam proses. Misalnya, lahan PRPP yang sebelumnya sempat dikuasai oleh pihak swasta.
“Dan ada juga asset milik pemprov dan sudah dikuasai oleh pemprov, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Ini yang sangat kami sesalkan,” ujar Soleh.
Dia berharap, agar asset-aset milik Pemprov Jateng tersebut dapat segera diinventarisir dengan baik dan sekaligus dimanfaatkan dengan baik pula. Apapun alasannya, asset-aset tersebut dapat digunakan untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD), di samping memiliki nilai ekonomis tinggi.
Apabila dikelola secara optimal, dia optimistis, lahan tersebut juga akan menyerap banyak tenaga kerja bagi warga setempat. Sehingga mengurangi jumlah angka pengangguran dan kemiskinan di Jateng.
Sementara ketika disinggung tentang kegiatan perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Jateng, Soleh mengungkapkan, hingga kini sudah berjalan dengan baik. Proses pendaftaran dan seleksi administrasi telah selesai dilaksanakan, dan kini tinggal menunggu kapan waktu test akan dilaksanakan secara serentak di tingkat provinsi maupun di masing-masing kabupaten/kota. (*)
Bambang Sartono