
Letkol Inf. (Purn) Djoko Nugroho Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Blora. Djoko Nugroho, lahir di Blora, 25 Mei 1963. Lulusan Akademi Militer tahun 1988. Pernah menjadi Komandan Distrik Militer (Dandim) 0720 Rembang. Menjadi Bupati Blora, 2010-2021. Saat ini sebagai ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Blora.
BLORA, JAWATENGAH.ONLINE – Di Kabupaten Blora, angka kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 sangat fantastis, hampir 65 persen. Kemenangan tersebut tidak lepas dari sosok Djoko Nugroho, mantan Bupati yang sekarang menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra, sekaligus Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran untuk Kabupaten Blora.
Kepada Bambang Sadono di kanal Youtube Inspirasi Untuk Bangsa, menurut bupati Blora dua periode yang seharihari dipanggil Kokok ini, Blora termasuk yang paling awal mengusulkan agar Capres Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai wakilnya. “Itu usulan Relawan Plat K, pendukung Mas Gibran di Blora yang mendorong kami untuk mengusulkan kepada pimpinan Partai Gerindra,” katanya.

Kokok segera meneruskan ide yang cukup menarik itu. Gibran merupakan tokoh muda, dan wajah baru
dalam politik nasional akan menjadi magnet kuat menarik perhatian. Hadirnya Gibran menjadi preferensi
baru politik dan bisa menarik simpati, khususnya di generasi milenial.
Role Model Baru
Menurut Kokok, duet PrabowoGibran dianggapmampu menjawab selera masyarakat. Kombinasi tua-muda, orang lama-generasi baru, senior-yunior adalah kombinasi terbaik dan saling melengkapi dan itu disebutnya bisa menjadi role model baru politik tanah air. “Pilpres 2024 membuktikan generasi milenial memiliki harapan besar.
Fenomena ini luar biasa karena biasanya anak muda cenderung apatis dalam politik,” katanya. Kemenangan Prabowo-Gibran di Blora tak bisa dilepaskan kepiawaian Kokok membaca situasi lapangan. Kemenangan itu tidak diperoleh dengan mudah.
Ia menyebut Blora dikenal secara tradisional sebagai daerah berbasis massa nasionalis. Secara hitungan matematis, Ganjar-Mahfud yang diunggulkan untuk menang di Blora. Namun Kokok juga menyebut arah dukungan Presiden Jokowi dan pilihan strategi kampanye yang tepat lah yang akhirnya membuat Prabowo-Gibran bisa menang telak.
“Sebagai mantan Bupati Blora yang kebetulan bebarengan dengan masa jabatan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng, saya faham situasi di lapangan,” katanya. Selama ini Kartu Tani yang diharapkan membantu petani justru sebaliknya menyulitkan petani. Kampanye difokuskan dengan tema “Kartu Tani Hilang, Petani Senang”. Harapannya dalam pemerintahan bersama Prabowo-Gibran nanti, pupuk tidak hanya selalu tersedia namun juga harganya terjangkau.
Fokus Pertanian
Di Blora, Tim Kampanye Prabowo-Gibran melempar isu kampanye langsung pada intinya. Munculah ide
untuk mengangkat tema menghapus Kartu Tani yang menjadi kebijakan salah satu Ganjar Pranowo saat menjadi gubernur. Faktanya di Blora, justru memberatkan petani untuk memenuhi kebutuhan pupuk. “Ide itu orisinal Blora yang mengusulkan dan tampaknya gagasan ini diterima oleh teman-teman di kabupaten lain,” katanya.

Selama ini Kartu Tani yang diharapkan membantu petani justru sebaliknya menyulitkan petani. Kampanye
difokuskan dengan tema “Kartu Tani Hilang, Petani Senang”. Harapannya dalam pemerintahan bersama
Prabowo-Gibran nanti, pupuk tidak hanya selalu tersedia namun juga harganya terjangkau.
Tampaknya kampanye soal kartu tani inilah yang mendapatkan respon luar biasa dari masyarakat. Kokok
menyebut itu tak mengherankan karena masyarakat Blora sebagian besar hidup sebagai petani. Konsekuensinya, Kokok mengaku akan mengawal janji kampanye soal kartu tani itu akan benar-benar dijalankan. Ia sebut pupuk harus bisa sampai di petani dengan murah dengan stok yang memadai.
“Kalau bisa dilaksanakan dengan baik, saya meyakini Blora akan Makmur,” tambahnya. Kehutanan dan Pabrik Gula. Selain pupuk, harapan lain pada pemerintahan baru adalah perhatian pada sektor kehutanan dan infrastruktur. Salah satu yang bakal diperjuangkan adalah dana bagi hasil
kayu jati.
Selama ini bagi hasil yang dinikmati Blora sangat kecil tidak sebanding dengan dampak kerusakan jalan yang ditimbulkan. Blora memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kayu jati terbaik. Dari luas wilayah keseluruhan, hampir 50 persen wilayah Kabupaten Blora adalah huta jati.
Di Blora terdapat 51 Lingkungan Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang selama ini bersinergi dengan Perhutani untuk menjaga keberlangsungan dan kelestarian hutan. Kokok menyebut dana bagi hasil kayu jati tersebut yang akan diperjuangkan dan berharap bisa terlaksana dalam pemerintahan baru nanti.
Terkait dengan pertanian tebu, Kokok berharap pada pemerintahan yang baru untuk merevitalisasi keberadaan pabrik gula yang ada di Blora. Selama ini yang terjadi hasil tebu di Blora justru dijual ke luar Blora karena di tempat sendiri harga tebu jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga di luar Blora. “Pergantian manajemen diharapkan dapat dilakukan sehingga petani tebu bisa mendapatkan harga yang pantas demi kesejahteraan mereka,” katanya.
Apresiasi
Sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Blora dan Ketua TKD Prabowo-Gibran Kokok menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Blora yang memberikan kepercayaan yang sangat besar kepada duet Prabowo-Gibran.
Ia menyebut pesta demokrasi sudah usai, dan mengharapkan masyarakat kembali merajut semangat
gotong royong dan kebersamaan demi kemajuan bangsa. “Mari kembali bersama-sama untuk membangun danmengusahakan kesejahteraan yang lebih baik bagi warga. (01)
Blora,” tambahnya.
Penulis : Wiwied, Editor : Bangsar