Satu-satunya PTS punya Program S-3 Kepariwisataan

JAKARTA. Jawatengah.Online : Rektor Institut Pariwisata Trisakti (IPT) Jakarta, Fetty Asmaniati SE, MM mengatakan IPT merupakan perguruan tinggi swasta yang pertama kali mempunyai program S3 bidang kepariwisataan. IPT dipercaya Kemenlu untuk membekali para calon diplomat dengan masalah kepariwisataan termasuk kuliner Indonesia. Mahasiswa IPT banyak yang magang di luar negeri.

Fetty menjelaskan, di IPT Jakarta memiliki  5 prodi unggulan, yaitu D3 perhotelan, D4 perhotelan, Usaha Perjalanan wisata, S1 Pariwisata dan S2 Pariwisata. Namun seiring berjalannya waktu minat mahasiswa lebih condong mengarah ke D4 perhotelan dibandingkan D3nya. 

Fetty Asmaniati SE, MM bersama staf dalam sebuat acara kampus IPT Jakarta

Maka dari itu IPT mulai menghapus prodi D3 perhotelan dan melakukan perubahan bentuk. Namun sebelum melakukannya, mengingat IPT Jakarta sudah berumur 55 tahun lebih, maka diputuskan kampus menambah satu prodi doktoral terlebih dahulu yaitu S3 Pariwisata dan menambah 2 prodi tambahan guna melengkapi persyaratan wajib yaitu prodi bisnis digital dan kewirausahaan.

Kepada Bambang Sadono di Kanal Youtube “Inspirasi Perguruan Tinggi UnggulFetty menjelaskan ada beberapa program unggulan yang dimiliki oleh IPT untuk mencapai visi misi yang sudah ditetapkan. Diantaranya IPT Jakarta sudah dipercaya dan diberikan amanah oleh Pemerintah untuk mengadakan serta mengelola kegiatan dharmasiswa. kemudian IPT juga diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan James Cook University guna mengadakan kegiatan “Colombo Plan”.

Selain itu juga kerjasama dengan IMI, Guilin tourism University, Dong A & Kyungsung University Korea, UCSI Malaysia, dan beberapa kampus di Bangkok, Thailand. Juga program yang dipelopori oleh UNESCO, yang diselenggarakan di PT Jakarta.

IPT Jakarta bersama beberapa partner PT yang lainnya juga berkomitmen untuk mengajak mereka untuk mengenal tempat lain selain di Trisakti perihal kepariwisataan. IPT Jakarta juga memiliki desa binaan bernama desa Cibuntu yang sudah berhasil mendapatkan penghargaan internasional perihal penerimaan tamu studi dari dalam dan luar negeri.

“Alhamdulillah ya mereka bisa sampai mendapatkan penghargaan internasional, kami berharap mudah-mudahan dengan adanya IPT dapat membantu semua kegiatan,” jelasnya

Kegiatan yang dimaksud meliputi kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat maupun kegiatan pelatihan-pelatihan yang lainnya. Semua kegiatan tersebut sudah berhasil dilakukan terbukti dengan adanya program-program mandat dari Kementrian diantaranya Kemenlu dimana mereka telah mengadakan pelatihan terhadap diplomat – diplomat di IPT Jakarta sebelum memberangkatkannya ke luar negeri.

Juga ada dari Kementerian Sosial yaitu program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-Rutilahu). Tidak ketinggalan program dari Pemerintah dimana para diplomat dari luar negeri akan belajar bahasa Indonesia di PT Jakarta, beberapa ada yang sudah sukses seperti diplomat dari Korea dan Filipina.

Dengan semua program-program unggulnya tersebut, Fetty berharap kedepan pariwisata di Indonesia tidak kalah dengan luar negeri dan tetap bisa terus berperan serta membantu program dari Pemerintah khususnya terkait bidang pariwisata demi NKRI.

S3 Pariwisata Pertama

Rektor IPT Jakarta Fetty Asmaniati SE, MM dalamkegiatan seminar yang digelar di Jakarta

Terkait dengan indeks mahasiswa dari IPT Jakarta sendiri saat ini di semester genap tahun 2023, student bodynya berjumlah 2.109 mahasiswa aktif di seluruh angkatan baik dari prodi S1 Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata dan Pariwisata sampai dengan S2 dan S3 Pariwisata.

Sementara terkait dengan jumlah dosen di IPT Jakarta sendiri berjumlah 85 dosen, dimana terdiri dari 26 dosen doktoral (30,59%), dan 59 dosen Master, diantara itu ada 3 dosen berstatus Guru Besar dan 15 dosen berstatus Rektor Kepala. Dengan banyaknya program S3 pihak kampus berupaya menyekolahkan dosen hingga doktoral agar jumlah doktor IPT Jakarta meningkat, namun tidak hanya di dalam negeri saja seperti Universitas Udayana Bali dan UPI Bandung saja, tapi juga di PT luar negeri baik kampus maupun dari LPDP akan memberikan beasiswa pada mereka diantaranya di Swiss, China dan Malaysia.

Program studi S3 Pariwisata di IPT Jakarta ini juga ternyata menjadi yang pertama kali mendapatkan izin dari pemerintah di lingkup PT swasta, sementara dari PTN nya sendiri ada dari Universitas Udayana dan UGM. Terkait dengan lulusan yang telah berhasil menyelesaikan studi di S3 pariwisata IPT Jakarta sendiri berjumlah 9 mahasiswa dan nanti di bulan Oktober akan bertambah 5 sampai 6 wisudawan lagi.

Fetty menambahkan IPT Jakarta sudah 14 tahun lamanya diberikan kepercayaan oleh pemerintah melalui Kemenlu untuk melakukan program-program pembekalannya, dimana rata-rata pembekalan dan pelatihan tersebut banyak yang berhasil menelurkan diplomat-diplomat hebat yang telah berangkat ke luar negeri. Salah satunya yang berada di Jepang yang ternyata merupakan istri dari staff KJRI Jepang.

Akreditai Unggul

Fetty Asmaniati SE, MM lulus D3 Perhotelan di Akademi Pariwisata Trisakti, lalu S1 jurusan Manajemen Universitas Gunadharma, dan S2 di STIE IPWI pada 2001. Mengawali karir sebagai asisten restoran manajer di Taman Safari, kemudian lanjut menjadi staff di Hotel Horison. Menjadi Dosen di Akademi Pariwisata Trisakti pada tahun 1988. Menjadi Ketua Jurusan perhotelan,  Pembantu Ketua Bidang 2. Saat ini menjabat sebagai Rektor Institut Pariwisata Trisakti (IPT) Jakarta.

Fetty merasa bersyukur bisa ikut menjadi saksi sejarah perubahan dan perjalanan IPT Jakarta yang sebelumnya bernama Akademi Pariwisata Trisakti, lalu berubah menjadi Sekolah Tinggi, dan telah menjadi Institut Pariwisata Trisakti pada tahun 2023 lalu. Sampai saat ini juga Ia masih memegang moto pendiri IPT H. Mulyatno yang berbunyi “We trust in God & We belongng to APT”, artinya selalu percaya pada Tuhan Yang maha Esa dan selalu meyakini keberlanjutan dari IPT ini.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan semua unsur sivitas harus tetap bisa menjaga apa yang sudah dicanangkan dalam visi misi kampus untuk agar terus dilanjutkan dan dilakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada saat ini, baik di skala nasional maupun internasional.

“Mengingat juga kami sudah berusia 55 tahun ya, sudah mendapatkan akreditasi unggul tapi kita juga harus tetap menjaga keberlanjutan ini,” tambahnya.

Oleh karena itu Fetty meminta dan berharap kepada semua Wakil Rektor yang baru saja dilantik bulan lalu untuk bisa terus berinovasi dan berkreasi untuk keberlanjutan tersebut. Ia juga mengaku bersyukur karena dari semua Perguruan Tinggi (PT) swasta khususnya di bidang pariwisata, baru IPT lah satu-satunya yang sudah terakreditasi unggul.

Namun menurutnya kampus harus tetap rendah hati dan terus membuka diri untuk membantu PT lainnya, termasuk yang ingin dan sudah melakukan studi banding ke IPT Jakarta baik dari dalam amupun luar negeri guna membuka prodi baru khususnya pariwisata. Selain itu juga soal tata kelola mutu yang sudah IPT tetapkan bisa benar-benar dilakukan dengan baik oleh PT lain, maka dengan itu IPT berharap nantinya pariwisata bisa menjadi penghasil devisa nomor dua terbesar negara. (01)

Penulis : Rizky Erlangga Editor : @bangsar24